Suara.com - Ketua simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, mengungkapkan biaya penyelenggaraan simposium yang diselenggarakan di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Rabu (1/6/2016) dan Kamis (2/6/2016) nanti, diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Darimana sumber dananya? Antara lain, berasal dari organisasi Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia.
"Itu iuran Rp500 juta itu cukup. Itu iuran dari PPAD, FKPPI dan organisasi massa lainnya," ujar Kiki di gedung Dewan Dakwah Indonesia, Kramat, Jakarta (30/5/2016).
Kiki menegaskan tidak ada bantuan dari pemerintah untuk penyelenggaraan acara tersebut.
"Dari pemerintah nggak ada (sumbangan dana). Kami iuran sendiri," kata dia.
Setelah acara simposium, katanya, akan dilanjutkan dengan menggelar apel siaga nasional menolak kebangkitan Partai Komunis Indonesia pada Jumat (3/6/2016) pada pukul 13.00 WIB di Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
"Sebelum apel, masyarakat juga akan mengadakan longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara serta menyampaikan berbagai rekomendasi simposium kepada Presiden Joko Widodo," kata dia.
Simposium nasional didukung sekitar 70 organisasi masyarakat. Pembicara berkompeten di bidang kesejarahan, ideologi, agama, dan konstitusi akan hadir selama dua hari. Di antaranya Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan.
Dari pemerintah, kata Kiki, akan hadir Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Acara tersebut disebut-sebut sebagai simposium tandingan karena diselenggarakan setelah penyelenggaraan simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016). Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 adalah Letjen (Purn) Agus Widjojo. Agus merupakan Gubernur Lemhanas. Simposium ini diprakarsai oleh Dewan Pertimbangan Presiden, Komnas HAM, Forum Solidaritas Anak Bangsa serta didukung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Salah satu tujuan simposium nasional di Aryaduta ialah sebagai dialog awal antara pemerintah dan korban untuk merumuskan pokok pikiran menuju rekonsiliasi nasional.
Tapi, Kiki menegaskan simposium yang akan diselenggarakannya bukan tandingan. Melainkan untuk meluruskan apa yang tidak seimbang dari simposium di Aryaduta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung