Suara.com - Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni digelar di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (1/6/2016), tepatnya di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika.
Acara dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta seluruh pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Para tamu undangan khusus yang terdiri dari para pimpinan MPR, petinggi partai politik dan menteri-menteri tampak berjalan kaki menuju Gedung Merdeka.
Sementara Jalan Asia Afrika yang sudah ditutup bagi kendaraan, dihiasi dengan poster Soekarno dan petikan-petikan pidatonya yang membakar semangat. Pawai parade seni budaya menyemarakkan acara mulai dari marching band hingga parade sepeda onthel Bandung.
"Demikianlah peringatan pidato Bung Karno yang pertama digelar di Bandung. Saya tidak ingin peringatan ini sebatas seremional tapi generasi muda bisa memahami makna falsafah Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, saat membuka acara peringatan.
Usai seremoni di dalam gedung, rencananya Presiden dan pimpinan MPR serta segenap petinggi akan melakukan Napak Tilas ke Penjara Banceuy. Semua pimpinan MPR, Presiden, serta seluruh tamu undangan akan berjalan kaki dari Gedung Merdeka ke Penjara Banceuy, penjara legendaris yang dibangun Belanda pada 1877.
Hal itu dilakukan untuk mengenang peristiwa pada 29 Desember 1929 saat Soekarno, Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja ditangkap Belanda di Yogyakarta dan dijebloskan ke penjara Banceuy, Bandung, selama delapan bulan. Di penjara itulah, Soekarno menyusun pledoi yang sangat terkenal, diberi judul Indonesia Menggugat.
Sebelumnya, MPR telah menggelar serangkaian acara peringatan. Pada Senin (30/5/2016) diskusi Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat digelar mengawali rangkaian peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni di Gedung Merdeka Bandung. Selain itu, pertunjukan wayang kulit Membumikan Pancasila juga digelar hari itu.
Pada Selasa (31/5/2016), seminar kebangsaan digelar di Universitas Padjadjaran Bandung dengan menghadirkan tokoh-tokoh antara lain Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, guru besar ilmu hukum tata negara Universitas Padjadjaran Bagir Manan dan guru besar sosiologi pertanian Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran