Suara.com - Pernyataan Mayor Jenderal (Purn) TNI Kivlan Zen yang menyebut Partai Komunis Indonesia bangkit lagi dan sekarang dipimpin Wahyu Setiaji mengejutkan bagi sebagian kalangan. Tapi tidak untuk Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan, Bedjo Untung.
Bedjo Untung tidak percaya karena dia pernah punya pengalaman langsung dengan Kivlan Zen.
"Jangan-jangan Pak Kivlan asal ngomong saja. Dia sudah berkali-kali sebar isu tidak benar. Contoh saya, dia pernah menuduh saya anaknya Letnan Kolonel Untung, tokoh dewan revolusi. Saya bantah. Saya adalah anak seorang guru di Pemalang," kata Bedjo Untung kepada Suara.com.
Peristiwa itu terjadi ketika Kivlan dan Bedjo Untung sama-sama diundang untuk menghadiri acara Indonesia Lawyer Club di televisi pada akhir 2015.
Kivlan menuduh Bedjo Untung ketika keduanya adu debat.
"Di forum ketika itu saya debat sama Kivlan. Kivlan bilang Bedjo itu anak Letkol Untung, anggota dewan revolusi. Lalu, saya bilang, anda seorang jenderal, tapi tidak akurat informasinya. Saya bukan anak Letkol Untung, saya anak guru dari Pemalang," kata Bedjo Untung.
Bagi Bedjo Untung pernyataan Kivlan ketika itu sudah cukup untuk mengetahui siapa Kivlan.
"Ini bukti Kivlan tidak akurat. Tolong diklarifikasi," kata Bedjo Untung.
Sekarang, Kivlan menyebut Wahyu Setiaji anak dari Lukman Njoto. Lukman dulu Menteri Negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Nyoto tercatat pernah menjadi wakil Ketua CC PKI dan dekat dengan D.N. Aidit.
"Sekarang disebutkan namanya Wahyu Setiaji, saya sudah lama berkecimpung membantu korban 65. Saya baru dengar nama itu, itu tidak ada. Jangan jangan rakayasa intel-intel Pak Kivlan.
Bedjo Untung juga mengatakan mustahil PKI bangkit lagi seperti yang disampaikan Kivlan Zen. Sebab, pemerintah jelas-jelas telah membubarkan dan melarangnya.
Pembicaraan tentang PKI mengemuka lagi setelah berlangsung simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016). Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 adalah Letjen (Purn) Agus Widjojo. Agus merupakan Gubernur Lemhanas. Simposium ini diprakarsai oleh Dewan Pertimbangan Presiden, Komnas HAM, Forum Solidaritas Anak Bangsa serta didukung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Simposium tersebut semangatnya mendorong negara melakukan rekonsiliasi dengan korban peristiwa 1965.
Tak lama kemudian, muncul simposium baru yang semangatnya untuk menolak rekonsiliasi seperti yang diinginkan simposium di Aryaduta. Yakni, simposium nasional bertajuk Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi yang diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta, pada Rabu (1/6/2016) dan Kamis (2/6/2016). Simposium anti PKI ini diketuai Letnan Jenderal (Purn) TNI Kiki Syahnakri.
Wakil ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon menyalahkan pemerintah atas munculnya polemik kebangkitan PKI akhir-akhir ini. Fadli menilai pemerintah ikut terlibat mengangkat masalah yang sebenarnya sudah selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
KPK Tahan 3 Tersangka Kasus Suap pada Pengadaan Katalis Pertamina
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang