Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Ketika memberikan kesaksian dalam sidang uji materi UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah di Mahkamah Konstitusi, hari ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menceritakan pengalaman berjuang membela warga untuk mendapatkan keadilan di bidang pendidikan. Risma pernah menebus pembayaran ijazah anak tamatan SMP.
"Saya mendapat surat dari anak SMP. Dia juga tidak bisa menebus ijazahnya karena harus bayar. Karena saat itu, hampir satu juta rupiah," kata Risma di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016).
Ketika itu, Risma masih menjabat sebagai kepala badan perencanaan Kota Surabaya.
"Saya mendapat surat dari anak SMP. Dia juga tidak bisa menebus ijazahnya karena harus bayar. Karena saat itu, hampir satu juta rupiah," kata Risma di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2016).
Ketika itu, Risma masih menjabat sebagai kepala badan perencanaan Kota Surabaya.
Risma bercerita karena tidak bisa menebus ijazah SMP, anak tersebut hanya menjadi pedagang kaki lima.
"Anak ini sekarang karena tidak punya ijazah dia tidak bisa bekerja, dia jualan CD saat itu," katanya.
Sampai akhirnya, Risma membantunya mengambil ijazah. Orangtua anak tersebut sampai tidak percaya kalau akhirnya ijazah yang sangat dibangga-banggakan bisa diambil dari sekolah.
"Anak ini sekarang karena tidak punya ijazah dia tidak bisa bekerja, dia jualan CD saat itu," katanya.
Sampai akhirnya, Risma membantunya mengambil ijazah. Orangtua anak tersebut sampai tidak percaya kalau akhirnya ijazah yang sangat dibangga-banggakan bisa diambil dari sekolah.
"Orangtuanya nggak percaya, dapat uang darimana, jangan maling. Anak itu jawab 'aku dikasih Bu Risma,' ndak percaya maka disobek-sobek. Akhirnya saya datangi," kata politikus PDI Perjuangan.
Risma berkomitmen pendidikan tidak boleh diskriminatif. Semua orang berhak mengaksesnya.
"Jadi yang mulia, saya katakan, setelah jadi wali kota Surabaya mengapa warga memberikan amanah kepada saya, saya sampaikan kepada kepala sekolah, dinas pendidikan urus semua, saya akan penuhi berapapun biaya pendidikan asal sekolah gratis," kata Risma.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan