Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan anggota kepolisian memiliki kewenangan menembak pelaku kejahatan yang mengancam keselamatan masyarakat dan petugas.
"Kita punya SOP, kita sudah punya standar, ada prosedur, ada aturan, dalam keadaan terpaksa kita diperkenankan melakukan penembakan. Kemudian dalam rangka melindungi harta benda jiwa orang lain, masyarakat yang harus kita lindungi nggak ada masalah kita lakukan penembakan," kata Awi di Polda Metro Jaya, Minggu (12/6/2016).
Pernyataan Awi menyusul baku tembak yang terjadi di Jalan Bakti, Pinang, Cipondoh Tangerang Kota, pada Jumat (10/6/2016) sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, Bripka Saefudin tertembak di bagian perut. Sedangkan rekannya, Aiptu Gofur, tertembak di tangan kiri. Sementara dua bandit yang ketahuan akan mencuri sepeda motor tewas dalam peristiwa itu.
Awi mengingatkan saat ini pelaku kejahatan sering nekat saat menjalankan aksi. Bahkan, sebagian besar di antara mereka membawa senjata api. Itu sebabnya, aparat keamanan tidak segan-segan mengambil tindakan tegas apabila mereka mulai melawan.
"Ya seperti (kasus) demikian nggak mungkin kami tidak tindak tegas karena membawa senjata yang bisa membawa masyarakat dan membahayakan anggota kita sendiri. Anggota kita juga terluka juga kan," katanya.
Senjata api rakitan
Pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat pelaku kejahatan mudah mempelajari cara merakit senjata api sendiri. Hal ini yang kemudian sulit mengontrol berapa banyak senjata api di tengah masyarakat.
"Ya rekan-rekan tahu sendiri yang begitu, dalam perkembangannya masyarakat kita ini ternyata para pelaku kejahatan sudah pandai merakit senjata," kata Awi.
Awi menyontohkan senjata api yang dipakai bandit di Tangerang, sekilas seperti asli, padahal sebenarnya rakitan.
"Seperti jenis revolver yang kemarin. Kasat mata mirip, tapi kan itu rakitan, rakitan kan manual ya bukan seperti senjata kita yang semi automatis itu," kata dia.
Berita Terkait
-
Saat Baku Tembak dengan Bandit, Bripka Saefudin Tak Pakai Rompi
-
Begini Kondisi Bripka Saefudin Usai Perutnya Ditembak Bandit
-
Showroom Cilandak Ditembaki, Semua Lamborghini Tak Ada yang Lecet
-
Misteri Showroom Lamborghini Cilandak Ditembaki, CCTV Diperiksa
-
Showroom Lamborghini Cilandak Ditembaki, Proyektil Diteliti
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf