Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan merangkap Ketua Komisi Kepolisian Nasional Luhut Binsar Panjaitan [suara.com/Erick Tanjung]
Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu ke Istana, Jakarta, Senin (13/6/2016). Agenda yang dibicarakan, antara lain membahas isu Laut Cina Selatan.
"Kami lagi membahas mengenai South Cina Sea," kata Luhut usai bertemu Presiden.
Luhut menambahkan Jokowi meminta kementerian untuk merumuskan sikap pemerintah mengenai masalah tersebut.
"Presiden minta kami merumuskan sikap kita (Indonesia) mengenai SCS kira-kira bagaimana, supaya semua pejabat negara itu punya jawaban yang sama, jangan nanti jawabannya sana-sini," ujar dia.
Masalah tersebut, kata Luhut, juga telah dibahas dalam pertemuan dengan militer dan Menteri Luar Negeri Filipina beberapa waktu yang lalu.
"Besok saya rapat, jadi saya bisa kasih tanggapannya," tutur dia.
Di KTT AS-ASEAN baru-baru ini, Presiden Jokowi menegaskan sikap Indonesia tidak berubah terkait konflik Laut Cina Selatan.
"Pasti membahas Laut Tiongkok Selatan. Indonesia tidak masuk claimant state dalam konflik ini," kata Presiden Jokowi sebelum acara KTT AS-ASEAN di Miramonte Resort, Indian Wells, California pertengahan Februari 2016.
Indonesia akan tetap menginginkan adanya dialog yang baik agar masalah di kawasan tersebut segera selesai.
"Kami lagi membahas mengenai South Cina Sea," kata Luhut usai bertemu Presiden.
Luhut menambahkan Jokowi meminta kementerian untuk merumuskan sikap pemerintah mengenai masalah tersebut.
"Presiden minta kami merumuskan sikap kita (Indonesia) mengenai SCS kira-kira bagaimana, supaya semua pejabat negara itu punya jawaban yang sama, jangan nanti jawabannya sana-sini," ujar dia.
Masalah tersebut, kata Luhut, juga telah dibahas dalam pertemuan dengan militer dan Menteri Luar Negeri Filipina beberapa waktu yang lalu.
"Besok saya rapat, jadi saya bisa kasih tanggapannya," tutur dia.
Di KTT AS-ASEAN baru-baru ini, Presiden Jokowi menegaskan sikap Indonesia tidak berubah terkait konflik Laut Cina Selatan.
"Pasti membahas Laut Tiongkok Selatan. Indonesia tidak masuk claimant state dalam konflik ini," kata Presiden Jokowi sebelum acara KTT AS-ASEAN di Miramonte Resort, Indian Wells, California pertengahan Februari 2016.
Indonesia akan tetap menginginkan adanya dialog yang baik agar masalah di kawasan tersebut segera selesai.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan