Suara.com - Presiden Filipina terpilih Rodrigo Duterte lepas tangan terkait eksekusi warganegara Kanada yang dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
Hal ini seperti samapikan juru bicara Duterte, Salvador Panelo dalam wawancara di Hotel Marcopolo baru-baru ini.
"Menurut saya, halk ini seharusnya ditanyakan kepada Presiden saat ini (Aroyyo) karena Duterte belum resmi menjadi Presiden Filipina," kata Salvador seperti dikutip laman Inquirer.net.
"Dia belum memberikan pernyataan apapun soal ini. Kami belum mendiskusikannya," lanjutnya.
Senin (13/6/2016 kemarin, Abu Sayyaf mengeksekusi konsultan pertambangan asal Kanada Robert Hall. Eksekusi dilakukan setelah pemerintah Kanada dan pihak keluarga menolak menyerahkan uang tebusan yang diminta. Hall merupakan sandera WN Kanada yang dieksekusi Abu Sayyaf setelah John Riedsdle.
Potongan kepala Hall ditemukan di wilayah Jolo, Sulu beberapa jam setelah ancaman disampaikan. Potongan kepala Hall saat ini sudah dibawa ke Manila untuk keperluan uji DNA.
"Yang pasti, Duterte tak akan membiarkan pelanggaran hukum di negeri ini. Dia akan berusaha keras menghapusnya," tutup Salvador. (Inquirer.net)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD