Suara.com - Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) membuka dokumen rahasia berisi pedoman teknik interogasi brutal yang mereka gunakan terhadap para terduga teroris menyusul insiden serangan teror 11 September 2001 silam.
Dokumen tersebut memuat sejumlah teknik mengerikan. Dari sebanyak 50 pedoman yang dibuka, sebagai tanggapan atas pemintaan pengungkapan informasi dari Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), salah satunya adalah metode menahan terduga teroris ke dalam sebuah kotak yang hanya pas untuk menampung tubuh mereka. Namun, menurut seorang personel medis, metode tersebut dinilai tidak terlalu efektif.
Dalam dokumen tersebut juga ada informasi soal Abu Zubayday, seorang tahanan yang ditangkap pada tahun 2002 dan mendekam dalam kotak tersebut selama 226 jam (sekitar 9 hari). Sebuah dokumen lain menyebut bahwa Zubayday mungkin sudah mau bekerjasama dengan para penginterogasi jika tidak diperlakukan demikian.
"Para penginterogasi CIA mengatakan kepada Abu Zubayday bahwa satu-satunya cara ia keluar dari fasilitas penahanan adalah dengan masuk kotak tahanan berbentuk peti," demikian dikatakan dalam dokumen tersebut.
Penyiksaan rinci yang disampaikan oleh The Office of Medical Staff (OMS) mencakup bagaimana caranya membuat tahanan kurang tidur, membatasi asupan kalori kepada tahanan, serta cara yang benar untuk melakukan "waterboarding" atau menenggelamkan kepala tahanan ke dalam bak berisi air.
Dalam sebuah dokumen tahun 2004 yang berjudul "Description of Physical Pressures", dibahas sejumlah teknik penyiksaan secara fisik maupun psikis, termasuk tamparan pada wajah, popok bayi, serangga, hingga penguburan tipuan.
"Salah satu kemungkinannya adalah untuk mengancam tahanan memberikan serangga penyengat ke dalam kotak penahanan dengan si tahanan di dalamnya, namun sebenarnya yang dimasukkan adalah serangga yang tidak berbahaya," demikian dikatakan dalam dokumen tersebut.
Sementara, untuk penguburan tipuan ini biasanya tahanan dimasukkan ke dalam peti yang sebenarnya sudah diberi lubang udara tersembunyi, menghindari agar tahanan tidak meninggal karena kehabisan napas.
Wakil Direktur Hukum ACLU, Jameel Jaffer, mengatakan bahwa apa yang diungkap CIA tidak seperti apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan.
"Catatan rahasia yang baru dibuka ini mengungkap rincian kepada publik mengenai program penyiksaan CIA dan menutupi tingkat kekejaman metode yang digunakan badan tersebut di tempat-tempat rahasia mereka di seluruh dunia".
Sementara itu, juru bicara CIA mengatakan, "Peristiwa serangan 9/11 (11 September) akan selamanya tersimpan dalam ingatan seluruh warga negara Amerika yang menyaksikan tragedi terbesar dalam sejarah di negara kita".
"Dokumen yang dibuka hari ini mencerminkan beragam pandangan berbeda yang terbentuk sepuluh tahun silam dalam CIA dengan performa badan ini sebelum peristiwa 9/11," kata si juru bicara. (Independent)
Berita Terkait
-
Ternak Mulyono Diseret Yudo Sadewa, Usai Blunder Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Heboh! Anak Menteri Keuangan Minta Maaf Tuduhan Agen CIA ke Sri Mulyani: Hanya Bercanda?
-
Anak Menkeu Purbaya Cengengesan saat Klarifikasi Sri Mulyani Agen CIA, Netizen Makin Ngamuk!
-
Tak Cuma Sri Mulyani, Yudo Sadewa Sentil 'Ternak Mulyono' di Tengah Kontroversi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya