Suara.com - Kepolisian Inggris, pada Sabtu (18/6/2016), menetapkan seorang lelaki berusia 52 tahun sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan anggota parlemen Jo Cox. Polisi juga mengatakan bahwa tersangka beraksi sendiri.
Cox, yang mendukung Britania Raya untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa, ditembak dan ditikam pada hari Kamis (16/6/2016) oleh seorang lelaki yang meneriakkan "Britania pertama", di daerah pemilihannya sendiri, di West Yorkshire, dekat Leeds, Inggris utara.
Pembunuhannya membuat Britania Raya terhenyak. Kampanye untuk referendum penentu bergabung atau berpisahnya Britania Raya dari Uni Eropa pekan depan pun ditunda.
Kepolisian West Yorkshire, lewat situsnya mengatakan bahwa tersangka, Thomas Mair dijerat pasal pembunuhan terhadap Cox, ibu dua anak berusia 41 tahun tersebut. Thomas akan hadir di Pengadilan Westminster, Sabtu.
Polisi, bekerjasama dengan Unit Anti-Terorisme Timur Laut Inggris, menyelidiki laporan media yang menyebut, "tersangka memiliki kaitan dengan ekstrimisme kanan" dan "kaitan antara tersangka dengan layanan perawatan kejiwaan", demikian dikatakan Detektif Polisi West Yorkshire, Nick Wallen dalam pernyataan yang diterima Reuters.
"Berdasarkan informasi yang ada saat ini, pembunuhan terhadap Jo Cox merupakan aksi mandiri, namun memang menargetkan Jo. Tidak ada indikasi pada saat ini bahwa ada orang lain terlibat dalam serangan. Namun demikian kami akan menyelidiki bagaimana tersangka bisa memiliki sepucuk senjata api ilegal," kata Wallen.
Mair dijerat pasal pembunuhan, membahayakan orang lain, kepemilikan senjata api dengan tujuan untuk melakukan pelanggaran dan kepemilikan senjata serang, kata polisi. (Reuters)
Berita Terkait
-
DOR! Tembakan Terdengar di Gedung Pengadilan Jerman Saat Sidang Kasus Pembunuhan Berlangsung
-
Politisi Gerindra Lampung Tengah Ditahan, Senjata Ilegal Jadi Bukti
-
Begini Kondisi Kantor Travel di Jatinegara Pasca Aksi Penembakan oleh Eks Suami Artis Cut Keke
-
Brigadir Polisi Tewas Ditembak OTK Saat Hendak Ambil Uang di ATM
-
Raja Charles Ingin 2 Saudaranya Masuk Jajaran Penasihat Negara
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah