Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan pertemuan guna membahas adanya perbedaan pendapat mengenai kasus Rumah Sakit Sumber Waras. Hasil dari pertemuan tersebut, KPK dan BPK sepakat untuk terus melakukan kerja sama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi.
"Inisiatif pertemuan ini berasal dari KPK. Dan alhamdulillah kita bertemu dan berdiskusi secara panjang lebar dan pada akhirnya kita sepakat untuk bersama-sama terus melakukan kerja sama untuk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi," kata Ketua BPK Harry Azhar Aziz memulai konferensi pers di Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Sementara itu, Ketua KPK Agus Rahardjo mengakui bahwa inisiatif pertemuan tersebut berasal dari lembaga yang dikomandoinya saat ini. Ia mengatakan, pertemuan tersebut untuk menemukan kesimpulan bersama dari kerja sama dan diskusi antara BPK dan KPK selama ini.
"KPK berinisiatif menemui teman-teman BPK. Sebetulnya Konsep ini sudah kita bicarakan, sudah kita diskusikan. Tadi hanya konklusi dari disksui kita yang sudah berjalan sehari-hari," kata Agus.
Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh komisioner BPK dan KPK tersebut melahirkan lima poin penting. Poin pertama adalah bahwa kedua lembaga tersebut saling menghormati kewenangan masing-masing. Poin kedua adalah bahwa kedua lembaga telah melaksanakan kewenangan masing-masing.
Selanjutnya, poin ketiga menyatakan bahwa KPK hingga saat ini menilai belum ditemukan perbuatan melawan hukum tindak pidana korupsi yang bisa membuat persoalan RS Sumber Waras dinaikan statusnya ke tahap penyidikan. Namun, bukan berarti KPK menyangkal audit laporan keuangan Pemprov DKI dan audit investigasi yang dilakukan BPK terkait pembelian lahan Sumber Waras.
Sementara itu, poin kesepakatan berikutnya, yakni BPK menyatakan telah terjadi penyimpangan dalam pembelian RS Sumber Waras. Untuk itu, berdasarkan Pasal 23 E Ayat (3) UUD 1945, KPK tetap harus menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan Pemprov DKI Tahun 2014 yang telah diterbitkan BPK. Terakhir, poin kelima, BPK dan KPK akan saling bersinergi untuk melaksanakan tugas pokoknya dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Berita Terkait
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO