Kepala BNPT sekaligus calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian saat rapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (16/6/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Komisi III melakukan rapat dengar pendapat dengan PPATK, KPK, dan Kompolnas, Selasa (21/6/2016). Rapat dilakukan sebagai rangkaian dari fit and proper test dan bertujuan untuk mengetahui rekam jejak calon Kapolri Komjen Tito Karnavian.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan ketua Kompolnas mengatakan telah melakukan evaluasi yang mendalam dan menjaring dari masyarakat sehingga mengirimkan nama Tito menjadi Kapolri kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami melihat tidak ada catatan-catatan yang patut diperbincangkan dari profesionalisme Tito," kata Luhut dalam rapat.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasona H. Laoly yang merupakan Wakil Ketua Kompolnas menilai Tito bisa bekerjasama dengan baik dan memiliki profesionalisme yang tinggi. Terlebih saat menangani kasus terorisme dan menjalankan program deradikalisasi, baik saat menjadi Kapolda Metro Jaya dan Kepala BNPT.
"Menurut saya, excellent," kata Laoly.
Di tempat yang sama, Ketua KPK Agus Rahardjo menerangkan nama Tito cukup bersih di KPK. Sebab, Tito belum pernah masuk dalam pengaduan masyarakat KPK dan tidak ada yang mencurigakan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara-nya. Dia menerangkan Tito sudah melaporkan LHKPN-nya pada November 2014 dan Maret 2015.
"Rasanya pada saat kami teliti, tidak ada yang aneh. Karena itu, KPK tidak menemukan yang aneh dan pengaduan masyarakat juga malah tidak ada," kata Agus.
Senada, Kepala PPATK M. Yusuf juga mengatakan tidak ada laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dari Tito. Yusuf mengatakan Tito memiliki 14 rekening bank swasta dan tiga rekening bank plat merah sejak 2004-2014. Namun, semua rekening itu telah ditutup dan tinggal satu yang aktif.
"Semuanya tidak ditemukan yang aneh-aneh," kata Yusuf.
Kemudian, tambah Yusuf, istri Tito memiliki empat rekening dan tiga asuransi. Sedangkan tiga anak Tito, masing-masing memiliki satu rekening dan satu asuransi.
"Yang semuanya juga wajar," tutur Yusuf.
Mendengar pemaparan tersebut, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo menyatakan informasi rekam jejak Tito sudah cukup baik. Dia menerangkan pada intinya seluruh fraksi mendukung usulan Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan ini, Bambang juga menerangkan rangkaian fit and proper test.
Besok, Komisi III akan melakukan kunjungan ke rumah Tito pada pukul 13.00 WIB. Kemudian, pada hari Kamis (23/6/2016), Komisi III akan melakukan fit and proper test Tito di DPR.
"Jadi, selesai sudah," kata Bambang.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan ketua Kompolnas mengatakan telah melakukan evaluasi yang mendalam dan menjaring dari masyarakat sehingga mengirimkan nama Tito menjadi Kapolri kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami melihat tidak ada catatan-catatan yang patut diperbincangkan dari profesionalisme Tito," kata Luhut dalam rapat.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasona H. Laoly yang merupakan Wakil Ketua Kompolnas menilai Tito bisa bekerjasama dengan baik dan memiliki profesionalisme yang tinggi. Terlebih saat menangani kasus terorisme dan menjalankan program deradikalisasi, baik saat menjadi Kapolda Metro Jaya dan Kepala BNPT.
"Menurut saya, excellent," kata Laoly.
Di tempat yang sama, Ketua KPK Agus Rahardjo menerangkan nama Tito cukup bersih di KPK. Sebab, Tito belum pernah masuk dalam pengaduan masyarakat KPK dan tidak ada yang mencurigakan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara-nya. Dia menerangkan Tito sudah melaporkan LHKPN-nya pada November 2014 dan Maret 2015.
"Rasanya pada saat kami teliti, tidak ada yang aneh. Karena itu, KPK tidak menemukan yang aneh dan pengaduan masyarakat juga malah tidak ada," kata Agus.
Senada, Kepala PPATK M. Yusuf juga mengatakan tidak ada laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dari Tito. Yusuf mengatakan Tito memiliki 14 rekening bank swasta dan tiga rekening bank plat merah sejak 2004-2014. Namun, semua rekening itu telah ditutup dan tinggal satu yang aktif.
"Semuanya tidak ditemukan yang aneh-aneh," kata Yusuf.
Kemudian, tambah Yusuf, istri Tito memiliki empat rekening dan tiga asuransi. Sedangkan tiga anak Tito, masing-masing memiliki satu rekening dan satu asuransi.
"Yang semuanya juga wajar," tutur Yusuf.
Mendengar pemaparan tersebut, Ketua Komisi III Bambang Soesatyo menyatakan informasi rekam jejak Tito sudah cukup baik. Dia menerangkan pada intinya seluruh fraksi mendukung usulan Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan ini, Bambang juga menerangkan rangkaian fit and proper test.
Besok, Komisi III akan melakukan kunjungan ke rumah Tito pada pukul 13.00 WIB. Kemudian, pada hari Kamis (23/6/2016), Komisi III akan melakukan fit and proper test Tito di DPR.
"Jadi, selesai sudah," kata Bambang.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf