Suara.com - Di belakang tempat duduk Komisaris Jenderal Tito Karnavian saat menjalani fit and proper test di Komisi III DPR, siang ini, merupakan jajaran jenderal bintang dua dan tiga Polri. Enam di antaranya adalah tim pemikir.
Menurut informasi yang dihimpun, keenam jenderal yang merupakan tim pemikir yaitu, pertama Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel. Dia merupakan Ketua Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian kelahiran Bogor, Jawa Barat, 14 Agustus 1966.
Kedua, Brigadir Jenderal Gatot Eddy Pramono. Dia merupakan Wakil Kepala Polda Sulawesi Selatan.
Ketiga, Komisaris Besar Eko Budi Sampurno. Dia mantan Kepala Unit IV Pencucian Uang Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri.
Keempat, Komisaris Besar Wahyu Widada. Pria kelahiran September 1969 ini adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1991. Kini dia menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Tertentu Bareskrim Polri.
Kelima, Brigadir Jenderal Asep Suhendar. Dia adalah Kepala Biro Kurikulum Lembaga Pendidikan Kepolisian. Sebelumnya, dia menjabat Wakil Ketua Pembinaan Kerja Sama dan Pengabdian Masyarakat Lemdikpol.
Keenam, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komjen Putut Bayuseno.
Selain keenam pemikir, turut mendampingi Tito, siang ini adalah, Kabaharkam Komjen Putus Bayu Seno, Kalemdikpol Komjen Syafrudin, Kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Irjen Boy Rafli, Kapolda Sulteng Brigjen Rudi S. Kadiv Propam Irjen M. Iriawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiarto.
Kemudian, Kapolda Sulsel Irjen Anton C. H. Staf Ahli Kapolri Irjen Arief, Deputi BNPT Brigjen Hamidin, Brigjen Arkian Lubis, Brigjen Coki, Brigjen Asep Sunandar, Gubernur PTIK/STIK Irjen Rycko A. Daniel, Direktur Polair Mabes Polri Brigjen M. Chairul, dan Kombes Wahyu Hadiningrat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu