Suara.com - Partai Golkar akan memberikan surat dukungan resmi kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, Jumat (24/6/2016) siang.
Ahok mengatakan, surat dukungan resmi dari Golkar akan diambil sendiri oleh dia.
"Golkar nanti kamu datang saja pukul 13.00 WIB kayaknya. Abis salat Jumat, saya mau mampir sebentar ambil surat dukungan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Ahok menerangkan surat resmi dari Golkar adalah yang terakhir diantara dua partai pendukungya. Partai Nasdem dan Hanura sudah menyerahkan surat resmi dukungannya.
Setelah mendapat surat dukungan resmi dari ketiga partai politik, Ahok akan melakukan pertemuan dengan relawannya, Teman Ahok untuk menentukan akan maju di pilgub DKI 2017 dari jalur independen atau partai politik.
"Aku mau ketemu Temen Ahok. Aku lagi cari waktu. Kemarin kan waktu sejuta mereka ngomong mau ketemu rapat yang lebih serius, 2 partai kan sudah dapat surat, Nasdem sudah, Hanura sudah, dan tinggal Golkar," kata Ahok.
Setelah tiga partai resmi memberikan surat dukungan ke Ahok untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Secara tidak langsung membantah pernyataan Sekretaris DPD PDI-Perjuangan DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi.
Prasetio sempat mengatakan dukungan partai politik untuk Ahok baru bisa dianggap resmi apabila sudah ada surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal partai.
"Mendukung itu kalau sudah mengeluarkan surat rekomendasi yang ditandatangani. Selama hanya mengatakan dukung mendukung tapi nggak ada bukti ya susah," kata Prasetio yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu