Suara.com - Menurut hasil kajian lembaga riset teknologi Big Data, Datalyst Indonesia, selama 22 Februari hingga 30 Mei 2016, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendominasi perbincangan di media sosial yaitu sebanyak 76 persen, dibanding bakal calon gubernur lainnya, seperti Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, dan Abraham Lunggana (Lulung).
"Ahok menjadi tokoh yang paling populer. Terdapat sekitar 2,6 juta tweet yang membicarakan Ahok dalam waktu tiga bulan. Sementara posisi kedua paling populer ditempati oleh Yusril sebanyak 10 persen, lalu Ahmad Dhani sebanyak lima persen. Kemudian Sandiaga Uno dan Haji Lulung mendapat popularitas sebesar empat persen dan Adhyaksa Dault sebesar satu persen," ujar peneliti Datalyst Indonesia Amanah Ramadiah dalam jumpa pers di Veteran Coffee and Resto, Gambir, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Selain itu, kata Ami, Ahok juga menjadi tokoh dengan reputasi paling positif di media sosial. Terdapat lebih dari 600 ribu tweet positif mengenai Ahok.
"Sementara itu, tweet mengenai bakal calon lain kebanyakan bersifat netral, tidak positif dan tidak negatif," kata dia.
Tapi tak sedikit pula netizen yang membicarakan Ahok secara negatif. Tercatat sekitar 450 ribu tweet bernada negatif tentang Ahok.
"Secara total perbandingan pembicaraan positif versus negatif mengenai Ahok adalah 57 persen dan 43 persen. Hal ini mengindikasikan, bahwa Ahok disukai dan dibenci," kata Ami.
Ami mengatakan isu yang paling disukai netizen ialah pencalonan Ahok maju melalui jalur independen, terutama tentang pencapaian sejuta salinan KTP oleh Teman Ahok. Kedua, topik dukungan partai politik kepada Ahok dan soal proyek reklamasi Teluk Jakarta.
Respon negatif mengenai Ahok di antaranya seputar topik banjir, penggusuran, prostitusi Kalijodo, dan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
"Masyarakat menganggap negatif kasus Sumber Waras, 55 persen netizen percaya Ahok melakukan kesalahan dalam kasus Sumber Waras," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu