Suara.com - Pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, mengatakan semua relawan yang berhasil mencapai target 140 salinan KTP warga Jakarta selama ini mendapat uang Rp500 ribu. Teman Ahok merupakan organisasi pendukung Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju ke pilkada periode 2017-2022 melalui jalur independen.
"Itu bener, relawan kita kan ada yang organik, kalau yang organik itu betul memang, satu posko itu kami jatah Rp500 ribu, Rp500 ribu itu per minggu, itu target 140 KTP per minggu. Kalau nggak dapat ya mereka nggak dapat kan," ujar Singgih di tengah acara penghitungan manual sejuta salinan KTP di halaman Sekretariat Teman Ahok, Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Pernyataan Singgih menyusul cerita lima bekas relawan Teman Ahok mengenai sistem honor yang tak memuaskan. Relawan mendapat Rp2.500.000 perbulan yang diberikan secara bertahap. Rp500 ribu per minggu jika memenuhi target 140 KTP per minggu.
Singgih menjelaskan organisasi memberikan honor kepada relawan karena mereka juga membutuhkan biaya transportasi. Singgih tak membantah kalau sebagian relawan punya masalah keuangan.
"Kenapa kita kayak gitu? Kita nggak munafik, teman-teman butuh biaya transportasi dan untuk segala macam. Uang ini sebenernya untuk transport aja sebenarnya," kata dia.
Dalam konferensi pers di restoran Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Rabu (22/6/2016), lima bekas relawan Teman Ahok membeberkan sistem honor organisasi. Selain itu, mereka juga menuding ada ketidakjujuran dalam proses pengumpulan salinan KTP.
Ahok saat ini sedang bersiap maju bersama Heru Budi Hartono. Selain Teman Ahok, mereka juga didukung tiga partai, Nasional Demokrat, Hanura, dan Golkar.
Berkat perjuangan relawan, Teman Ahok berhasil mengumpulkan lebih dari sejuta salinan KTP. Tapi, hingga saat ini masih ada beberapa kalangan yang meragukan bukti adanya sejuta salinan KTP warga Jakarta yang dikumpulkan oleh Teman Ahok. Tudingan bahwa pengumpulan sejuta KTP untuk mendukung Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta lewat jalur perseorangan tersebut palsu dan tipu-tipu tak berhenti digulirkan.
Guna menjawab tudingan dan keraguan tersebut, Teman Ahok hari ini menyelenggarakan acara hitung manual sejuta KTP.
Singgih mengatakan penghitungan secara manual untuk membuktikan bahwa pencapaian relawan melalui proses yang benar dan hasilnya valid.
Berita Terkait
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka