Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengatakan, tahun ini diperkirakan penyelundupan barang ilegal ke berbagai daerah akan mengalami peningkatan.
Hal tersebut lantaran para importir ini sudah semakin pintar memanfaatkan berbagai pintu masuk seperti bandar udara, pelabuhan bahkan pelabuhan rakyat untuk menyelundupkan barang mereka.
"Karena jalur masuk barang ini banyak, pelabuhan diperbatasan, pelabuhan rakyat, bandar udara karena permintaan ini semakin meningkat. Jadi mereka memanfaatkan berbagai pintu masuk," kata Heru saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (20/6/2016).
Bahkan, lanjut Heru, kantor pos juga dimanfaatkan para importir untuk menyelundupkan barang mereka yang hendak disalurkan ke beberapa daerah di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil penindakkan bea cukai beberapa waktu lalu yang menemukam 1370 paket obat-obatan ilegal.
"Jadi kita penyelundupan juga dilakukan melalui kantor pos. Paket ini tidak miliki izin sehingga terpaksa kita sita. Yang disita itu kemarin jenis obat-obatan. tapi juga ternyata obat itu palsu. Ini obat yang disita, obat berbahaya karena tidak memiliki khasiat. Orang minum obat mereka pikir akan sembuh tapi tenyata justru obat palsu," katanya.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya mengaku akan meningkatkan pengawasan agar produk-produk ilegal tidak masuk ke Indonesia dan merugikan masyarakat.
"Karena ini menyangkut pelayanan konsumen juga, jadi kami nggak mau nanti masyarakat dirugikan dengan keberadaan barang-barang ini. Bukannya sembuh malah tambah sakit," tegasnya.
Berita Terkait
-
5400 Telur Penyu Diselundupkan: Jejak Digital Ungkap Kongkalikong Sipil-TNI di Kalbar
-
Tangan Dingin Megawati Bongkar Modus 'Gatot' Penyelundupan HP Lewat Popok Bayi di Rutan Ambon
-
Terlibat Penyelundupan Sabu, Polri Bakal Pecat Empat Anggota Polres Nunukan
-
Pantas Harganya Mahal, Perkedel Isinya Dicampur 100 Pil Narkoba
-
Kasat Reserse Narkoba Nunukan Terlibat Penyelundupan Sabu, Kapolri Bilang Begini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
Terkini
-
Gaji Tukang Masak MBG dan Pencuci Piring Nampan MBG: Bisa Capai 5 Jutaan?
-
Katalog Promo Superindo Spesial "Weekday": Diskon Minyak Goreng dan Sabun Hingga 50 Persen
-
Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya
-
IHSG Dibuka 'Ngegas' Awal Pekan, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi Kunci
-
Anak Muda Jadi Kunci Penting Tingkatkan Literasi Keuangan, Ini Strateginya
-
Telkomsel melalui Ilmupedia Umumkan Pemenang Chessnation 2025, Ini Dia Daftarnya
-
Emiten PPRE Pakai Strategi ESG Bidik Kepercayaan Investor Global
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar
-
Industri Keuangan Syariah Indonesia Masih Tertinggal dari Malaysia