Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli saat hadiri Rakor Reklamasi, di Jakarta, Kamis (30/6/2016). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyatakan bahwa Pemerintah mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengusut tuntas kasus dugaan suap dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta. Saat ini tim komite gabungan tengah mengevaluasi semua proyek reklamasi secara menyeluruh.
"Beberapa reklamasi ini masuk kasus hukum. Kesepakatan kami dengan KPK, silahkan KPK mengusut siapapun yang terkait pat gulipat (kongkalikong) dalam reklamasi, kami support Tapi kebijakan sendiri, itu wilayah eksekutif," kata Rizal dalam konfrensi pers di kantornya, Kamis (30/6/2016).
Hasil rapat koordinasi tim komite gabungan yang terdiri dari unsur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diputuskan bahwa ada tiga kategori pelanggaran, yakni berat, sedang dan ringan dalam proyek reklamasi pantai utara Jakarta. Untuk pelanggaran yang paling berat adalah pulau G dinyatakan proyek reklamasinya tidak boleh dilanjutkan, atau dihentikan permanen.
"Jadi yang pulau G total dihentikan. (soal kerugian) itu resiko pengembangnya karena melakukan langkah-langkah yang membahayakan," ujar dia.
Mengenai bekas pembangunan pulau G tersebut nantinya tergantung Pemerintah untuk dialih fungsikan. Sekarang masih terdapat belasan pulau yang belum dievaluasi yang jadi rencana proyek reklamasi.
"Apakah itu nanti diambil alih negara, dimanfaatkan untuk reboisasi, kehutanan dan lingkungan hidup, kenapa tidak. Pulau yang belum dievaluasi di teluk jakarta total ada 13," tutur dia.
Seperti diketahui, proyek reklamasi teluk Jakarta ini bermasalah dan masuk proses hukum. Bahkan ada anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, yaitu Sanusi yang tertangkap tangan menerima suap terkait proyek tersebut. Kini kasus tersebut tengah ditangani KPK.
Komentar
Berita Terkait
-
Rizal Ramli Wafat, Luhut: Saya Bersaksi Engkau Adalah Orang yang Hebat
-
Prosesi Pemakaman Rizal Ramli di TPU Jeruk Purut
-
Melayat ke Rumah Duka, Anies Kenang Rizal Ramli sebagai Sosok Pejuang
-
Prabowo Kenang Sosok Rizal Ramli: Beliau Sahabat Saya, Intelektual yang Idealis
-
Prabowo Melayat ke Rumah Rizal Ramli dan Silaturahmi dengan Keluarga Almarhum
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen