Suara.com - Ada pemandangan baru sekarang di sebagian besar wilayah Jakarta. Sungai, got, gang pemukiman yang dulu jorok sekarang berubah wajah jadi bersih.
Salah satu contohnya terusan Sungai Ciliwung, Jalan Condet, jembatan Gantung, Pasar minggu, Jakarta Selatan. Sekarang, banyak warga beraktivitas di sana, misalnya mancing ikan.
Walaupun air Sungai Condet tidak begitu jernih, sekarang sudah tidak terlihat gunungan sampah dan tidak tercium bau busuk.
Beda dengan dulu, warga menghindari beraktivitas di sungai karena kumuh.
Dimana Aliran Sungai tersebut dekat sekali dengan rumah rumah penduduk.
Menurut keterangan warga Condet bernama Rainaldo (28) sekarang banyak sekali warga yang main ke sungai. Saat ditemui Suara.com, Rainaldo tengah mancing.
"Dulu parah banget mas, sampah nggak jalan di sungai ini, numpuk-numpuk," kata Rainaldo ketika ditemui Suara.com di Jembatan Gantung.
Rainaldo mengatakan airnya memang tidak terlalu jernih, tetapi ikannya banyak. Bahkan, kata dia, ikan emas bisa hidup di sana.
"Sampah kasur, lemari lemari bekas apa aja jenis sampah, saat ini sudah tidak ada sampah," ujar Rainaldo.
"Sekarang warga banyak yang memancing mas, ikan hidup di sini banyak, rata rata ikan Gabus kami banyak dapat," Rainaldo menambahkan.
Rainaldo berterimakasih kepada petugas pemerintah yang rajin sosialisasi tentang kebersihan lingkungan. Sekarang, jarang ada warga yang membuang sampah rumah tangga ke sungai.
"Kami sangat beruntung, Sungai Condet sudah tidak menumpuk sampah, warga jadi bisa manfaatkan sungai kan, mas," ujar Rainaldo.
Rainaldo mengapresiasi petugas Unit Pengelola Kebersihan UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang konsisten menjaga lingkungan sekitar sungai.
"Yang penting sih saling menjaga mas, warga juga selalu menjaga itu. kita bersyukurlah sungai Ciliwung semakin ke sini nggak ada sampah mas," kata Rainaldo.
Tak hanya di Sungai Condet, wajah terusan Kali Krukut di Jalan Sarpa, Ciganjur, Jakarta Selatan, juga sudah berubah. Dulu kumuh, sekarang anak-anak senang main di sana karena bersih.
Berita Terkait
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Perdana Jadi Sutradara Film Pangku, Reza Rahadian Dipuji Fadli Zon
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Fadli Zon Umumkan Progres Buku Sejarah Indonesia, Siap Diterbitkan Akhir Tahun
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan