Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arteria Dahlan mendesak pemerintah beberkan hasil investigasi kasus peredaran vaksin balita palsu.
"Saya minta pemerintah segera mengumumkan hasil investigasi peredaran vaksin palsu," kata Arteria kepada Suara.com, di Jakarta, Senin (4/6/2016).
Dia meminta supaya pemerintah tidak sembunyikan satu hal pun terkait dengan hasil investigasi tersebut. Hal tersebut diperlukan supaya masyarakat antisipasi dan menghindari vaksin palsu tersebut.
"Baik itu jenis vaksin, sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat yang digunakan, baik itu rumah sakit, klinik, dokter, tenaga kesehatan, petugas pengadaan, serta cakupan peredaran," tutur Arteria.
Tidak cuma itu, Arteria juga meminta agar pemerintah segera mencari tahu siapa saja yang telah menjadi korban vaksin tersebut.
"Terus korban, yakni siapa saja yang telah menggunakan atau diberikan vaksin yang ternyata palsu tersebut untuk segera dan sedapat mungkin dilakukan upaya pemulihan," kata Arteria.
Arteria menilai, tindakan yang dilakukan pelaku sudah berada diluar batas sifat manusia. Katanya, demi kepentingan pribadi pelaku tega hendak mengorbankan orang lain.
"Kan kita sudah melihat, perbuatan pelaku sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan, masa alasan komersial bisa mengalahkan nilai kemanusiaan," kata Arteria.
Dia mengimbau supaya pemerintah bijak menangani masalah tersebut, terutama pengambilan langkah hukum. Dia mengingatkan, korban dari vaksin palsu tersebut bukan cuma satu, dua, tiga balita saja. Kata dia, tindakan pelaku dapat menghancurkan tunas bangsa.
"Pelaku seperti ini tidak pas dikenakan sanksi hukuman biasa, karena perbuatan mereka sangat luar biasa, menghancurkan sumber daya manusia, penerus masa depan bangsa," kata Arteria.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu