Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melaporkan kasus gratifikasi yang diterima dinas tersebut kepada Direktorat Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi. Nilai uang yang mereka terima fantastis, Rp9,6 miliar.
Nilai uang gratifikasi tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dilaporkan kepada KPK.
"Benar, nilainya kurang lebih Rp10 miliar, karena berbentuk pecahan mata uang asing," kata Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono, Senin (4/7/2016).
Gratifikasi tersebut terkait dengan jual beli lahan di daerah Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Adanya uang gratifikasi pada tahun 2016 diakui Sukmana yang saat itu menjabat Kepala Bidang Pembangunan Perumahan dan Permukiman.
Nilai uang gratifikasi tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dilaporkan kepada KPK.
"Benar, nilainya kurang lebih Rp10 miliar, karena berbentuk pecahan mata uang asing," kata Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono, Senin (4/7/2016).
Gratifikasi tersebut terkait dengan jual beli lahan di daerah Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Adanya uang gratifikasi pada tahun 2016 diakui Sukmana yang saat itu menjabat Kepala Bidang Pembangunan Perumahan dan Permukiman.
Pemberian uang gratifikasi tak lama setelah pembayaran uang Rp668 miliar dari dinas perumahan ke pemilik sertifikat lahan bernama Toeti Noeziar Soekarno melalui notaris, Rudi Hartono Iskandar.
Saat proses pembelian lahan, Sukmana mengaku sebagai pejabat pembuat komitmen. Dia mengaku sering berhubungan dengan Rudi.
Menurut Sukmana, uang gratifikasi diserahkan oleh Rudi. Rudi, kata dia, meminta agar menyampaikan uang tersebut kepada Kepala Dinas Perumahan Ika Lestari Aji.
Saat proses pembelian lahan, Sukmana mengaku sebagai pejabat pembuat komitmen. Dia mengaku sering berhubungan dengan Rudi.
Menurut Sukmana, uang gratifikasi diserahkan oleh Rudi. Rudi, kata dia, meminta agar menyampaikan uang tersebut kepada Kepala Dinas Perumahan Ika Lestari Aji.
Sukmana mengatakan uang yang diberikan oleh Rudi pada siang hari, lalu sore harinya dilaporkan kepada Ika. Ika kemudian melaporkan adanya uang tersebut kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mengetahui ada yang tak beres, Ahok memerintahkan Ika segera mengembalikan uang kepada KPK.
Kasus ini semakin mencuat. Pasalnya, dalam kasus pembelian tanah seluas 4,7 hektare yang diduga merugikan negara tersebut belakangan muncul informasi baru. Tanah yang dibeli pemerintah sebenarnya milik Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan DKI alias aset pemerintah sendiri. Yang jadi pertanyaan, bagaimana proses pemilik tanahnya bisa berubah.
Komentar
Berita Terkait
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Diduga Terima Ijon Proyek hingga Rp 14,2 Miliar, Bupati Bekasi dan Ayahnya Ditahan KPK
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka