Suara.com - Pelan-pelan, pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, terkuak. Namanya Nur Rohman (30). Dia tinggal di RT 1, RW 12, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Siapa sesungguhnya Nur Rohman yang nekad meledakkan diri sehari jelang Idul Fitri itu? Ternyata dia mantan ketua RT 1. Belakangan, dia dagang bakso keliling.
"Baik mas orangnya, sempat kepilih jadi ketua RT, terus menjabat selama setahun, terus mengundurkan diri," kata tetangga rumah bernama Kasmi (52).
Selama ini tetangga mengenal Nur Rohman sebagai warga yang baik. Dia aktif mengikuti kegiatan masyarakat. Nur Rohman tinggal di RT 1 sejak tahun 1997.
Kasmi mengungkapkan sebelum peristiwa tadi, Nur Rahman tak pernah kelihatan sejak beberapa bulan lalu.
"Sudah hilang sejak beberapa bulan lalu mas, yang di rumah cuma istri sama anaknya dua," kata dia.
Ketika pertamakali mendengar Nur Rohman menjadi pelaku bom bunuh diri, Kasmi tak percaya.
"Tadi lihat beritanya di televisi, terus tidak lama ada polisi datang ke rumah mas Nur, dan istrinya di bawa," kata dia.
Lurah Sangkrah, Singgih Bagijono, mengatakan sebelum peristiwa mengerikan terjadi, Nur Rohman menghilang. Dia tak kelihatan sejak peristiwa teror bom di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.
"Benar dia warga saya, tapi sudah hilang sejak kejadian aksi terorisme di Thamrin kemarin dan langsung mengundurkan diri sebagai RT alasannya sibuk kegiatan di luar kota," kata dia.
Singgih mengatakan Nur Rohman selama ini memang dekat dengan warga sekitar dan kerap mengikuti kegiatan kelurahan.
"Sering kumpul mas sama warga, bahkan sebelum hilang setiap hari pasti datang ke kelurahan buat internetan," imbuhnya.
Istri Nur Rahman bernama Siti Aminah. Dua anaknya bernama Akhlaf Farnas Fidai dan Qois Ailan Alfida.
"Tadi sudah dibawa pihak yang berwajib, tadi sempat saya dampingi waktu masih di Polsek Pasar Kliwon," kata dia. (Dwi Nugroho)
Tag
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo