Suara.com - Pos pengamanan di Kabupaten Jembrana, Bali berjaga dengan senjata lengkap. Biasanya pos pengamanan ditempati polisi lalu-lintas. Kini dijaga personel Dalmas atau Pengendalian Massa.
"Sasaran teroris saat ini adalah polisi. Seluruh pos pengamanan, dijaga anggota Dalmas dengan senjata lengkap," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, usai rapat koordinasi pengamanan arus balik Hari Raya Idul Fitri di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Jumat (8/7/2016).
Ia mengatakan, dengan dikawal anggota bersenjata lengkap, personel polisi lalu-lintas yang memiliki tugas besar mengatur arus kendaraan, bisa lebih tenang dalam menjalan tugasnya.
Selain pos-pos polisi di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk, penjagaan ketat juga dilakukan di markas Polres Jembrana serta Polsek-Polsek.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat jika merasa terganggu saat masuk ke Polres, karena harus melewati pemeriksaan ketat. Itu semua untuk keselamatan bersama," ujarnya.
Menurutnya, setiap orang yang masuk ke markas Polres akan diperiksa termasuk kendaraan serta barang yang dibawa.
Terkait pengamanan menyeluruh terhadap Kabupaten Jembrana dari penyusupan teroris, ia mengatakan, tidak hanya pintu masuk dan keluar resmi seperti Pelabuhan Gilimanuk saja yang dijaga, tapi juga wilayah pesisir.
"Kami sudah petakan wilayah pesisir yang potensial dijadikan jalur alternatif masuk dan keluar Bali selain Pelabuhan Gilimanuk. Ada 20 titik yang kami awasi ketat," katanya.
Selain dari kepolisian, pengawasan di pesisir juga melibatkan masyarakat setempat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan.
Menurutnya, dengan program polisi sambang pesisir, pihaknya mengajak masyarakat untuk segera melapor, jika melihat orang mencurigakan di lingkungannya. (Antara)
Berita Terkait
-
Bom Bunuh Diri di Solo Dorong DPR Segera Rampungkan RUU Terorisme
-
Imam Besar Istiqlal: Bom Bunuh Diri Tidak Islami
-
Massa FPI Kumpul Mau Konvoi Takbiran, Petamburan Macet Parah
-
Solo Diteror Bom Bunuh Diri, Malam Ini Seluruh Polda Siaga Penuh
-
Bintang Film Ini Sebut Bom Bunuh Diri di Solo Sebagai Kegilaan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG