Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengingatkan para anggota parlemen mengenai potensi bahaya dalam permainan "Pokemon Go" yang tengah digandrungi masyarakat. Menurutnya, dalam aplikasi tersebut terdapat pola "real time" dan "real location" yang dikhawatirkan bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Saya ingatkan pejabat VVIP, ini perlu dijaga untuk hindari dari tindakan tak bertanggung jawab. Alhamdulillah di Indonesia belum ada 'rocket launcher'," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (16/7/2016) dini hari.
Hasanuddin menilai, jika kelak aplikasi tersebut telah diluncurkan di Indonesia maka bisa dimanfaatkan sebagai mekanisme penjejak oleh sistem "aximuth rocket launcher".
Sebabnya, aplikasi permainan tersebut sangat rentan untuk dimanfaatkan oleh teroris. Tentu, ini sangat membahayakan bagi setiap orang yang lengah terhadap musuh, tutur mantan sekretaris militer itu.
"Ya jadi harus hati-hati bagi pejabat dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan untuk teroris. Dari perangkat telepon pintarnya bisa dilacak posisinya," pungkasnya.
Menurut Hasanuddin, pola tersebut adalah dari satu titik ke titik lain bergerak. Jadi dalam teori pencari data, lokasi dikenal sebagai recection dan intersection.
"Misalnya recection. Anda di jarak tertentu di depan saya, saya kasih senter dan sampai ke muka anda. Ada pancaran tenaga. Tinggal dilihat arahnya berapa, jaraknya berapa derajat, dengan dua dimensi itu saja, sudah diketahui posisi anda," jelas mantan ajudan presiden Habibie ini.
Selain itu, dalam teori ini juga dikenal dengan istilah intersection yang dianalogikan sebagai rumus perhitungan melalui titik persimpangan matematis.
"Anda di sebuah tempat, kemudian dari titik A ke titik B. Dari titik A ditembakkan ke anda, lalu dari titik B juga. Lalu dilihat berapa derajat dari masing-masing titik, perpotongannya adalah posisi anda. Itu bisa diaplikasiakan di dunia mana saja, termasuk geospasial, penginderaan jarak jauh," jelasnya.
Selain itu dia juga mengingatkan agar "Pokemon Go" tidak diaplikasikan di wilayah-wilayah tertentu, terutama untuk para prajurit yang sedang menjalankan dinas.
"Kalau hitung gerhana ditambah dimensi kecepatan. Saya sepakat dengan peringatan itu. Alat dan permainan itu jangan main di barak militer, gudang senjata, atau area terlarang. Mungkin prajurit sedang jaga atau main. Bahkan 'handphone' saja bisa ditrack posisinya dimana dengan sinyal atau dengan sistem satelit," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Pokemon GO Tunjukkan Inovasi Teknologi AR untuk Dorong Gaya Hidup Aktif dan Sehat
-
Mengenal Komunitas Jogja Raid Hunter: Dari Berburu Pokemon hingga Bangun Persahabatan
-
Cara Dapatkan Koleksi Pokmon Legendaris di Pokmon GO
-
Seru Banget! Kolaborasi McDonald's dan Pokemon Go Hadirkan Pengalaman Menarik untuk Pelanggan
-
Melihat Serunya Para Trainer Bertanding di Pokemon World Championship
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!