Suara.com - Rumah Sakit Hosana Medica Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi satu-satunya rumah sakit yang belum melaporkan jumlah pasien yang diduga terkontaminasi vaksin palsu kepada pemerintah setempat.
"Data sementara yang kami terima, di RS Elisabeth Bekasi ada 125 orang yang telah menggunakan vaksin palsu, lalu di RS Permata Mustikajaya ada 40 orang dan RS Hosana Medica belum ada karena masih didata," kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji di Bekasi, Senin.
Menurut dia, pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) guna melakukan pendataan soal jumlah pasien yang telah mendapatkan vaksin palsu di wilayahnya.
Pemkot Bekasi, kata dia, telah memanggil para direksi dari tiga rumah sakit yang bermasalah itu guna membahas vaksinasi ulang bagi masyarakat yang merasa dirugikan.
Namun sejauh ini, pihak rumah sakit setempat belum menjawab keinginan Pemkot Bekasi untuk melakukan vaksinasi ulang.
"Kalau mereka tidak siap, kami siap untuk memvaksinasi ulang," katanya.
Saat diklarifikasi terkait hal itu, Ketua Komite Medik RS Hosana Medica Tony Winata menepis anggapan bahwa pihaknya tidak koperatif terhadap imbauan pemerintah daerah.
Menurutnya, rumah sakit yang dikelolanya itu telah mendata seluruh pasien yang diduga menggunakan vaksin palsu.
"Jumlah pasien itu langsung diserahkan ke Satgas vaksin palsu Kementerian Kesehatan. Datanya sudah ada. karena sungguh tak etis kalau masih dalam penyelidikan petugas tapi kita beberkan kepada publik," ujarnya.
Tony mengatakan, Hosana Medica selalu siap bila direkomendasikan melakukan vaksinasi ulang terhadap pasien.
"Kami siap melakukan vaksinasi ulang, tapi tentunya tunggu keputusan satgas Kemenkes," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka