Suara.com - Tak kurang masih ada sekitar 27 hari lagi balapan MotoGP berikutnya di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, akan digelar. Namun, sejumlah pebalap mulai membayangkan kengerian terkait kiprah di lintasan sepanjang 4,3 km itu.
Kekhawatiran ini menyangkut keamanan sirkuit yang untuk pertama kalinya lagi menggelar balapan motor paling bergengsi di dunia itu sejak terakhir pada tahun 1996. Salah satu yang menyoroti masalah ini adalah pebalap penguji Ducati, Casey Stoner.
Stoner yang notabene juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 jalani observasi ke Red Bull Ring pada, Senin (18/7/2016). Setelah menelisik dengan penuh hati-hati, Stoner pun men-tweet keprihatinannya atas kurangnya run off di Tikungan 2 hairpin.
Run off merupakan zona atau area kosong di sekitar trek yang berfungsi untuk keamanan, sehingga ketika ada pebalap yang keluar jalur masih bisa melakukan antisipasi dan tidak langsung menabrak tembok.
Stoner lantas menjelaskan lebih jauh kekhawatirannya terkait run off saat diwawancarai sejumlah wartawan. Lelaki berpaspor Australia yang pensiun pada 2012 ini mengaku lebih cemas jika balapan di Austria nanti berlangsung dalam kondisi hujan.
"Saya khawatir dengan run off di Austria," kata Stoner kepada Motorsport. "Bayangkan jika terjadi hujan; pebalap yang terjatuh di tikungan itu tidak akan bisa melambat. Mereka harus lebih fokus pada keselamatan karena daerah run off yang tidak bisa memperlambat pebalap."
"Aspal di run off itu juga berbahaya, seperti kecelakaan (yang menewaskan) Luis Slalom di Montmelo. Untuk mereka yang mengatakan itu sudah berdasarkan standar keamanan, saya katakan tidak. Hal itu hanya bertujuan menyenangkan para penonton (jika ada pebalap yang melebar atau terjatuh). Itu tak ada hubungannya dengan keselamatan," pungkasnya. (Fox Sports)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye