Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso didampingi Deputi 6 Bidang Komunikasi dan Informasi Bambang Wiyono dan Deputi 2 Bidang Dalam Negeri Tamrin [suara.com/Oke Atmaja]
Di tengah wacana perombakan Kabinet Kerja, muncul isu Presiden Joko Widodo telah menandatangani pencabutan Keputusan Presiden pengangkatan Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Negara.
Ketika diminta menanggapi isu tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan bertanya kepada Presiden Jokowi.
"Nanti aku tanya Presiden," kata Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Isu Sutiyoso akan dicopot dari Kepala BIN makin santer dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR dari PDI Perjuangan Charles Honoris menilai Sutiyoso telah gagal memimpin BIN, salah satu indikatornya gagal mencegah teroris.
Charles mengatakan BIN memerlukan pemimpin yang mampu berkoordinasi dengan kepolisian dengan baik.
Tanda-tanda Sutiyoso akan diberhentikan semakin menguat setelah Jokowi memilih bekas Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mare menjadi Staf Ahli Kepresidenan Bidang Intelijen.
Ketika diminta menanggapi isu tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan bertanya kepada Presiden Jokowi.
"Nanti aku tanya Presiden," kata Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Isu Sutiyoso akan dicopot dari Kepala BIN makin santer dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR dari PDI Perjuangan Charles Honoris menilai Sutiyoso telah gagal memimpin BIN, salah satu indikatornya gagal mencegah teroris.
Charles mengatakan BIN memerlukan pemimpin yang mampu berkoordinasi dengan kepolisian dengan baik.
Tanda-tanda Sutiyoso akan diberhentikan semakin menguat setelah Jokowi memilih bekas Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mare menjadi Staf Ahli Kepresidenan Bidang Intelijen.
Komentar
Berita Terkait
-
Beda dari Anak Politisi Lain, Renny Sutiyoso Dicoret Ayah Sendiri saat Mau Nyaleg
-
Demo Ricuh Berujung Maut, Prabowo Tuding Ada Makar, Kinerja Intelijen Dipertanyakan
-
BIN: Situasi Nasional Kondusif Pasca-Demo, Keamanan di Bawah Kendali TNI-Polri
-
Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
-
CEK FAKTA: BIN Umumkan Kudeta dan Darurat Militer Beredar di YouTube
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan
-
94 Juta Turis, 126 Miliar Euro: Spanyol Buktikan Pariwisata Bisa Jadi Mesin Transformasi Ekonomi
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial