Suara.com - Karyawan Kafe Olivier yang menjadi saksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin, Marlon Napitupulu, menyatakan sudah ada sedotan di gelas kopi Mirna yang ada di meja pesanan terdakwa Jessica, sebelum korban datang.
Marlon, bekerja sebagai "server" atau pelayan yang tugasnya berkeliling antarmeja, datang ke meja nomor 54 itu untuk mengantarkan pesanan "cocktail".
"Di atas meja itu sudah ada tiga 'paper bag' (tas kertas) dan segelas es kopi Vietnam dengan sedotan di dalamnya," ujar dia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu.
Namun, Marlon menambahkan, kopi tersebut masih utuh dan belum diaduk, masih terlihat jelas kopi dan susu di dalam gelas.
Sementara itu, sedotan yang ada di gelas juga masih belum dibuka. Sebagai catatan, standar sedotan baru di Olivier adalah terbungkus kertas di bagian ujungnya.
"Peraturan di Olivier, karyawan tidak boleh memasukkan sedotan ke dalam minuman, harus tetap di luar," kata Marlon.
Dari barang bukti rekaman CCTV, pada Rabu (6/1), Marlon terlihat mengantarkan cocktail pesanan Jessica pada pukul 16.27 WIB. Dia membawa sebuah nampan yang berisi dua gelas cocktail dan tisu.
Berdasarkan CCTV juga, korban Mirna dan saksi kunci Boon Juwita alias Hani bertemu Jessica pada pukul 17.18 WIB. Seketika setelah duduk, Mirna terlihat tidak nyaman dan langsung kolaps pada pukul 17.20 WIB.
Terkait barang yang ada di atas meja, Marlon melihat tiga tas kertas (paper bag) yang posisinya berada di tengah meja berbentuk bundar.
"Kesan saya 'paper bag' itu diletakkan dengan rapi. Akan tetapi, tas itu tidak menutupi kopi karena letaknya di sisi luar meja," tutur Marlon.
Adapun sidang dengan mendengar keterangan saksi pada hari ini, Rabu (20/7), digelar dengan menghadirkan empat karyawan Kafe Olivier.
Namun, hanya tiga orang yang bisa didengarkan kesaksiannya karena itu sidang ditunda sampai Kamis (21/7).
Wayan Mirna Salihin sendiri dinyatakan tewas diduga akibat meminum kopi bersianida di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (6/1). Terdakwa dalam kasus ini adalah Jessica Kumala Wongso dengan saksi kunci Boon Juwita alias Hani, yang turut dalam pertemuan di kafe tersebut. (Antara)
Berita Terkait
-
Tunggu Kejutan Sidang Kasus Pembunuhan Mirna Lewat Kopi Besok!
-
Ini Pertanyaan Jessica Ketika Pesanan Kopi Datang ke Meja 54
-
Jessica Wongso Tampil Ala Lara Croft di Film Tomb Raider
-
Rekaman CCTV Gerak-gerik Jessica yang Bikin Jaksa Makin Curiga
-
Kopi Pencabut Nyawa Mirna, Saksi Jelaskan Cara Buat Kopi Vietnam
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum
-
PLN Siap Jadi Motor Dekarbonisasi, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Posisi RI di Paris Agreement
-
Berapa Kekayaan Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo Subianto?
-
Kecewa Timnas Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Presiden Prabowo Minta Kluivert 'Ditendang?'
-
BPJS Kesehatan Apresiasi 110 Badan Usaha Lewat Penghargaan Satya JKN Award 2025
-
Berkontribusi bagi Keamanan dan Kesejahteraan, BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian