Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat curhat ke 2.400 Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKB) Rukun Warga soal kisruh reklamasi Teluk Jakarta yang kini berujung masuk ke ranah hukum.
Di hadapan PPKB RW se-Jakarta, Ahok menanyakan soal kontribusi tambahan ke pengembang reklamasi yang kini tengah menjadi persoalan lantaran banyak pihak yang menanyakan angka 15 persen pada kontribusi tambahan.
"Saya berpikir, kalau orang buat pulau kenapa nggak bagi keuntungannya ke Pemerintah Daerah. Itu bisa dapat Rp48 triliun kita," ucap Ahok dalam kata sambutannya pada acara Pembekalan dan Motivasi Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana RW di Ecovention, Ecopark Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/7/2016).
Menurut Ahok dihadapan ribuan hadirin yang mayoritas ibu-ibu, tak ada yang salah dengan angka 15 persen kontribusi tambahan, sebab keuntungan yang didapat DKI dari pengembang reklamasi akan dialokasikan untuk kepentingan warga Jakarta. Contonya seperti untuk membangun rumah susun dan pompa air.
Sedangkan anggaran yang ada pada APBD DKI Jakarta dikatakan Ahok bisa dialokasikan untuk subsidi kesehatan, pendidikan dan transportasi.
"Saya pikir uang kita bisa kita pakai buat subsidi kesehatan, pendidikan, makanan, dan perumahan," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini bahkan mengibaratkan seperti makan duri duren pada kasus reklamasi Teluk Jakarta. Pasalnya ia sudah berulang kali dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bareskrim Polri, hingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Aku mah dipanggi mulu, dipanggil polisi, BPK, KPK, Jaksa, udah nggak makan duren, baunya saja nggak cium, eh makan durinya," kata Ahok.
Diketahui, kemarin, Senin (25/7/2016), Ahok baru saja bersaksi di persidangan terkait kasus dugaan suap pembahasan raperda tentang reklamasi Teluk Jakarta untuk terdakwa mantan Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihantoro.
Seperti diketahui, jaksa mendakwa Ariesman menyuap Mohamad Sanusi ketika masih menjabat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra sebesar Rp2 miliar. Uang diberikan melalui anak buah Ariesman, Trinanda.
Uang tersebut diduga sebagai imbalan kepada Sanusi yang terlibat mempengaruhi pembahasan pasal tambahan kontribusi yang tercantum dalam pembahasan dan pengesahan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Ariesman didakwa melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) kesatu jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci