Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengganti plat nomor mobil dinasnya menjadi warna merah. Hal ini dilakukan Ahok agar bisa lebih leluasa memasuki sejumlah jalur protokol yang kini diberlakukan uji coba sistem plat nomor ganjil-genap.
Plat nomor mobil dinas Ahok diganti berwarna merah ketika ia ingin menghadiri acara pelantikan 12 menteri dan satu Kepala BKPM di Istana Negara, Jakarta.
"Kan kalau ganjil-genap untuk mobil dinas kalau (plat) merah kan nggak berlaku," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Plat nomor merah yang kini terpasang di mobil dinas Ahok bernomor polisi B 1267 PQH. Sebelumnya mobil Toyota Land Cruiser hitam itu bernopol B 1966 RFR.
Ahok menjelaskan, selama kebijakan ganjil-genap diterapkan di sejumlah jalan di Ibu Kota dia akan menggunakan plat nomor berwarna merah.
"Pakai merah seterusnya saja sudah. Kan memang kalau mobil dinas nggak masuk (dilarang)," ujar Ahok.
Selain mobil dinas yang menggunakan plat nomor berwarna merah yang boleh masuk di jalur yang dulunya diterapkan aturan '3 in 1', Ahok mengatakan mobil ber plat RI, mobil ambilan dan pemadam juga diperbolehkan melintasi jalan tersebut.
Ia hanya menerangkan, mobil dinas tidak diperbolehkan masuk jalur Transjakarta.
"Sama kayak plat RI-RI boleh masuk ke Transjakarta, cuma kalau merah (mobil dinas) nggak boleh," kata Ahok.
Untuk diketahui, penerapan sistem ganjil genap yang diterapkan saat ini merupakan pengganti sistem '3 in 1' mulai diberlakukan hari ini.
Kebijakan ini akan diberlakukan di sepanjang ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat dan sebagian Jalan Gatot Subroto. Waktu pemberlakuan kebijakan tersebut adalah pukul 07.00 sampai 10.00 WIB dan pukul 16.00 sampai 20.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!