Suara.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan masih menunggu laporan akhir persiapan eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba. Sampai saat ini belum ada kepastian jadwal eksekusi mati tersebut.
"Belum ada perkembangan, saya masih menunggu laporan akhir dari evaluasi di lapangan," kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Dikabarkan regu tembak dari Polri telah berada di Nusakambangan, Jawa Tengah. Namun saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Prasetyo enggan menjelaskan.
"Justru itu, kami tunggu laporan akhir dari sana," ujar dia.
Dia masih menunggu laporan tim yang melakukan proses eksekusi, apakah ada kendala atau tidak.
"Ya kami justru menunggu, mungkin ada kendala atau ada apa-apa. Nanti kami sampaikan," tutur dia.
Rabu (27/7) kemarin usai pelantikan sejumlah anggota Kabinet Kerja baru, Prasetyo menyampaikan bila tak ada kendala eksekusi mati terpidana narkoba akan dilaksanakan pada Jumat (29/7) besok.
"Kalau tidak ada perubahan. Makanya saya harapkan semua pihak memahami ini," kata Prasetyo kemarin di Istana Negara.
Dia mengakui sampai saat ini rencana eksekusi mati menjadi pro dan kontra dari berbagai kalangan. Maka dari itu ia berharap masyarakat memahami tujuan dari eksekusi mati tersebut.
"Kami menyadari sementara ada pihak yang tidak sepaham, tetapi bagaimana pun ini bukan satu pekerjaan yang menyenangkan, tapi harus dilakukan," ujar dia.
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga telah memberikan notifikasi Kedutaan Besar negara para terpidana yang akan dieksekusi. Para keluarga terpidana mati juga telah dihubungi dan permintaan terakhir dari terpidana juga dipenuhi.
"Semua tahapan sudah kami lalui," kata dia.
Sampai saat ini terpidana kasus narkoba yang akan dieksekusi mati itu adalah sebanyak 14 orang. Diantaranya dari Nigeria, Zimbabwe, Pakistan, India.
Tag
Berita Terkait
-
Ini Nama 14 Terpidana yang akan Ditembak Mati Jumat Dinihari
-
Ini Surat Merry Utami ke Jokowi Minta Tak Ditembak Mati
-
Jelang Eksekusi Mati, Istri Zulfiqar Sudah Ditanya Pemakaman
-
Gigih Eksekusi Mati, Cara Prasetyo Agar Tak Dicopot Jokowi?
-
Detik-detik Eksekusi Mati, Ginjal Zulfiqar Ali Fungsi 35 Persen
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Tunjangan Rumah DPRD DKI Tembus Rp70 Juta, di Jateng Malah Rp79 Juta, Puluhan Kali Lipat Gaji Buruh!
-
Sjafrie jadi Penjaga Sementara, Prabowo Bakal Pertimbangkan PDIP Isi Jabatan Menko Polkam?
-
Krisis Nepal Membara! Parlemen Hangus, Pemerintah Jatuh, Militer Ambil Alih
-
Peringatan Keras! Komisi VIII Minta Kementerian Haji dan Umrah Harus Bersih: Jangan Terjebak Korupsi
-
Bali Diterjang Banjir Terparah dalam Satu Dekade, Benarkah Hanya Salah Cuaca Ekstrem?
-
Cerita Malang Pasutri Yang Jadi Korban Banjir di Bali, Sempat Telepon Anak Jam 4 Pagi
-
Tas Kecil Jadi Petunjuk, Satu Korban Banjir Bali Dikenali dari Kartu Koperasi Simpan Pinjam
-
Tragis! Seruduk Pohon di Kawasan Ragunan Jaksel, Pemotor Langsung Koit di Tempat
-
Buruan Cek! Pramono Umumkan KJP Plus Tahap II 2025 Mulai Cair, Rp1,61 Triliun untuk 707 Ribu Siswa
-
Banjir NTT Telan Banyak Nyawa: Bayi Terseret 2 Km dari Rumah hingga Warga Meninggal Syok Berat!