Suara.com - Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur DKI Jakarta Partai Gerindra Syarif menuding Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berhasil mencuci otak para relawan Ahok, seperti Teman Ahok dan Batman (Basuki Tjahaja Purnama Mania).
Dirinya menjelaskan salah satu bukti bahwa Ahok mencuci otak pendukungnya yakni dengan membongkar kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD-P DKI Jakarta 2014.
Pasalnya dalam kasus tersebut, kata Syarif tidak ada anggota DPRD yang terlibat, melainkan anak buah dari Ahok yakni Alex Usman saat menjabat pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, sedangkan Zaenal Soleman saat menjadi PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Hal ini disampaikan Syarif dalam diskusi bertajuk "KTP Untuk Teman Parpol " di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
"Saya kasian sekali Teman Ahok berhasil di "brainwash" oleh Ahok tentang kasus UPS. Ahok berhasil mem-"brainwash" kasus UPS atau politisasi kasus UPS. Kalau bicara fakta, itu tidak ada (anggota DPRD), yang baru diadili anak buah Ahok,"ujar Syarif dalam diskusi, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).
Tidak hanya itu, dirinya menganggap Ahoklah yang mempolitisasi kasus korupsi UPS .
"Justru Ahok saat itu dengan Teman Ahok mengkampanyekan politisasi UPS. Justru Ahok begal APBD dengan Sumber Waras," katanya.
Politisasi Partai Gerindra itu menyebut Ahok melakukan pencitraan dengan menggunakan CSR (Corporate Social Responsibility), dalam membangun fasilitas masyarakat seperti RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak).
"Yang ditampilkan adalah pencitraan, karena media darling. Keberhasilannya di mana, orang ngebangun pake CSR ko," jelas Syarif.
Oleh karena itu, dirinya meminta para pendukung Ahok untuk menyadari bahwa Ahok telah mencuci otak, bahwa dirinya berhasil melakukan perubahan di DKI Jakarta.
"Coba lihat sekolah-sekolah dari 2014 mangkrak. Karena apa? Serapan anggarannya rendah. Itu harus tahu," ungkapnya
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!