Suara.com - Guru Besar Universitas Hasanuddin Prof Dr Ir Amran Laga MS menyatakan, banyak produk yang telah beredar di masyarakat Indonesia ternyata sudah dipatenkan negara lain, di antaranya Jepang.
"Produk yang telah dipatenkan Jepang, ternyata menggunakan bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia," kata Guru Besar Universitas Hasanuddin Amran Laga MS di Makassar, Jumat (5/8/2016).
Ia menjelaskan, beberapa produk yang dipatenkan Jepang seperti "Anti Aging Agent" yang memanfaatkan sambiloto dan kamukus, "Hair Tonic" yang memanfaatkan Cabe Jawa, "Beautififying and Whitening Dermal Preparation for External Use" yang menggunakan gambir lumping.
Selain itu, lanjut dia, produk lain yang juga menggunakan produk sumber daya alam Indonesia yang digunakan produk asal negeri Sakura itu seperti "Anti Bacterial Agent" yang berasal dari bahan atau tanaman gondopuro, lengkuas, dan daun sukun.
Produk "Preparation of Soybean Jam" dari bahan tempe, dan "Production of Baked Confectioneries Containing Fermented Soybean Mixed dari tempe yang semua paten ini lengkap dengan nomor patennya.
Lebih jauh, kata dia, secanggih apa pun temuan yang dihasilkan namun jika tidak bernilai ekonomis dan tidak dapat diterapkan di industri akan sulit dipatenkan.
Suatu invensi (ide enventor, penemu) dapat disetujui diberi paten bila hasil pemeriksaan substantive atas invensi (temuan) itu baru, mengandung langkah inventif (bersifat temuan), dapat diterapkan dalam industri, dan memenuhi ketentuan lain dalam UU Paten.
"Terhadap invensi yang memenuhi syarat ini Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJ HKI) memberikan Sertifikat Paten," katanya.
Dalam manfaat perlindungan invensi dengan sistem paten, menurut dia, tentunya dapat mencegah pihak lain mengeksploitasi potensi ekonomi dan invensi.
Hal itu sekaligus mencegah pihak lain melakukan pengembangan invensi tanpa izin/lisensi atau tanpa mengikutsertakan pihak yang pertama kali menghasilkan invensi/teknologi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media