Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mulai mengkaji insentif bagi investor di sektor industri bahan baku dan berorientasi ekspor pada triwulan kedua 2016.
"Kita akan pikirkan kira-kira insentif apa yang bisa diberikan untuk industri bahan baku dan industri yang berorientasi ekspor sehingga kita tidak hanya memperkuat industri dalam negeri, tapi kita memperkuat industri kita untuk ekspor," kata Kepala BKPM Franky Sibarani seusai meresmikan pabrik hulu tekstil di Subang, Kabupaten Purwakarta, Rabu (10/2/2016).
Menurut Franky, setelah pemerintah memberikan sejumlah insentif untuk mendukung sektor padat karya pada 2015, perlu ada upaya untuk menopang industri hulu dalam sektor tersebut.
Sejumlah insentif itu diantaranya pemberian diskon Pajak Penghasilan (PPh) 21 sebesar 50 persen untuk industri tekstil dan sepatu dengan tenaga kerja di atas 2.000 orang, serta pemberian fasilitas "tax allowance" untuk industri tekstil dan sepatu.
Pemberian insentif bagi industri bahan baku dan berorientasi ekspor bertujuan agar produk-produk yang dihasilkan dapat memiliki daya saing yang tinggi di pasaran.
Kendati belum secara gamblang memastikan bentuk insentif yang akan diberikan, Franky menyebut salah satu dukungan yang dibutuhkan investor dalam berinvestasi adalah percepatan realisasinya.
"Salah satu arahan Presiden, jangan sampai insentif itu ternyata tidak termanfaatkan. Artinya setiap kebijakan diharapkan memang betul-betul mendukung investor meningkatkan investasi atau merealisasikan investasinya," imbuhnya.
Franky menambahkan, hal lain yang dibutuhkan terutama oleh industri berorientasi ekspor adalah kepastian akses pasar.
"Yang tercatat itu kan bagaimana sekarang pemerintah sedang siapkan untuk gabung TPP (Trans Pacific Partnership). Soal insentif lainnya akan kita lihat lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Franky menyampaikan pihaknya akan mulai fokus mengkaji insentif yang akan diberikan dengan kementerian terkait seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian.
"Dalam target kami, di triwulan satu ini kan banyak fokus, ada DNI (Daftar Negatif Investasi) juga. Jadi saya kira triwulan dua kita fokus menghasilkan dukingan dengan paket ekonomi atau kebijakan yang mendukung industri berorientasi ekspor dan industri bahan baku dan barang modal," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Toyota-Pertamina Siap Bangun Pabrik Bioetanol di Lampung, Mulai Jalan 2026
-
Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Rincian PMK No 72 Tahun 2025, Insentif Pajak untuk 5 Industri dan Pariwisata
-
Pemerintah Rayu Toyota Bangun Pabrik Etanol
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR