Konpers SP-APLG di Gedung LBH Jakarta, Minggu (7/8/2016). [Suara.com/Erick Tanjung]
Maskapai Lion Air melanggar aturan jam terbang pilot. Maskapai yang kerab bermasalah ini mempekerjakan para pilot dengan memberikan tugas terbang melebihi batas waktu yang maksimal sehari hanya boleh sembilan jam.
Ketua Serikat Pekerja-Asosiasi Pilot Lion Group (SP-APLG) Kapten Eki Adriansjah mengatakan, limit atau batas jam terbang pilot sehari maksimal sembilan jam, seminggu 50 jam, sebulan 110 jam dan setahun 1.050 jam. Namun Manajemen Lion Air melanggarnya, sehingga hal itu dapat membahayakan penerbangan, dan rentan kecelakaan.
"Sehari rata-rata kami para Pilot dalam sehari kerja atau terbang 14 jam sampai 22 jam. Ini melampaui limit jam terbang pilot, manajemen terlah melanggar aturan penerbangan," kata Eki dalam konfrensi pers di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Minggu (7/8/2016).
Dia mengungkapkan, mereka para pilot diwajibkan terbang melebihi batas waktu tersebut. Jika tidak ditugaskan untuk terbang, para pilot akan dipecat.
"Semua pilot wajib melaksanakan tugas untuk disuruh terbang melebihi batas limit, kalau tidak mau disuruh keluar," ujar dia.
Menurut dia, hal itu sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan dan penumpang. Sebab pilot bekerja ada batas waktu konsentrasinya, termasuk psikologisnya. Bahkan manajemen Lion tak menghiraukan kondisi gangguan psikologis sang pilot dalam bekerja. Sebab dalam ketentuan yang berlaku secara internasional, pilot yang dalam kondisi psikologis tidak nyaman dan tertekan tidak boleh terbang.
"Pilot dalam kondisi emosional tidak boleh terbang. Misalnya sedang ada masalah keluarga, cerai, keluarga meninggal dunia, itu tidak boleh terbang. Hal ini demi keselamatan penerbangan. Tetapi dari manajemen tetap menyuruh bekerja (terbang)," ungkap dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Lima Penerbangan Lion Air Delay Panjang, Rupanya Ini yang Terjadi
-
Lion Air Delay Bikin Penumpang Emosi, Besok Dipanggil Menhub
-
Gawat! 2 Pilot Ini Mabuk saat Akan Angkut 300 Penumpang
-
Lion Air Ajukan Extra Flight Lebaran, Kemenhub Tak Beri Izin
-
Wah! Pilot Guyon Soal Tabrakkan Pesawat Berisi Mantan PM Thailand
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?
-
Ledakan di SMA 72 Jakarta, Dasco Ungkap Kondisi Terkini Korban di Rumah Sakit