Suara.com - Gerilyawan Jaish Al-Fateh telah mengumumkan sasaran berikut mereka ialah merebut seluruh Kota Aleppo, sehari setelah mereka meraih kemenangan melawan pasukan Pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu (7/8/2016), Jaish Al-Fateh atau Tentara Penakluk menggembar-gemborkan apa yang mereka sebut "kemenangan mereka melawan pasukan pemerintah", ketika mereka menyerbu beberapa instalasi militer pada Sabtu (6/8) di pinggir selatan kota Aleppo.
Kelompok itu juga menyatakan mereka "telah menerobos pengepungan tiga pekan" oleh pasukan pemerintah terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di bagian timur kota Aleppo.
"Sejak militer (Bashar) al-Assad mengepung ratusan ribu warga sipil di Aleppo, rakyat di sana berteriak minta tolong dari mujahidin, dan saudara kalian di Jaish Al-Fateh menjawab permintaan mereka," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut.
Kelompok itu, katanya, telah menghimpun semua dukungan dan petempur dan melancarkan serangan untuk menghilangkan pengepungan atas Aleppo.
"Rejim (Bashar) al-Assad tidak menduga bahwa pengepungan terhadap Aleppo akan bisa ditembus hanya dalam enam hari ... dan kami di Jaish Al-Fateh mengatakan ... kami telah menerobos pengepungan terhadap Aleppo," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Ditambahkannya, "Kami mengumumkan awal tahap baru untuk membebaskan Aleppo, dan kami akan meningkatkan jumlah petempur kami sampai tiga kali lipat agar siap menghadapi pertempuran mendatang."
Kelompok itu berusaha menenangkan rakyat di daerah yang dikuasai pemerintah, dengan mengatakan mereka takkan melukai siapa pun yang tidak mendukung Pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Jaish Al-Fateh juga mendesak tentara Suriah agar membelot dari militer Suriah, dan mengatakan, "Pintu tobat terbuka, tapi tidak akan lama." Jaish Al-Fateh, aliansi beberapa faksi gerilyawan, dibentuk pada Maret 2015 di bawah pengawasan dan koordinasi tokoh agama Arab Saudi Abdullah Al-Muhaysini.
Beberapa faksinya aktif di Provinsi Hama dan Latakia. Kelompok itu merebut sebagian besar Provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah tahun lalu dan secara aktif didukung oleh Arab Saudi dan Turki.
Pada Ahad pagi, pesawat tempur militer Suriah melancarkan beberapa serangan udara terhadap posisi gerilyawan di Aleppo.
Serangan itu ditujukan ke pangkalan senjata dan artileri geriyawan di bagian barat daya Aleppo, kata satu sumber militer kepada Xinhua.
Dalam satu wawancara dengan Xinhua, seorang ahli politik Suriah mengatakan kemajuan besar yang dicapai militer Suriah melawan gerilyawan di Provinsi Aleppo "strategis dan penting dan akan mengubah seluruh peta konflik."
Militer Suriah bisa melakukan pengepungan penuh atas daerah yang dikuasai gerilyawah di bagian timur kota Aleppo, setelah secara efektif memutus jalur terakhir pasokan ke dalam kota tersebut, prestasi yang akan memiliki dengung positis pada jalur politik untuk menyelesaikan krisis Suriah.
"Kemenangan ini akan memungkinkan Pemerintah Suriah merebut kembali kendali atas salah satu wilayah paling penting, yang memiliki kepentingan politik, demografik dan ekonomi," kata Danura, yang memegang gelar PhD di bidang ilmu politik dan anggota delegasi pemerintah ke pembicaraan Jenewa mengenai masalah Suriah.
Danura mengatakan kemajuan yang dicapai di Aleppo adalah hasil dari koordinasi strategis lama antara militer Suriah dan Rusia, dan menambahkan itu juga dicapai setelah pihak Turki, yang aktif dalam mendukung aksi perlawanan di Aleppo, tersisih setelah kudeta gagal di Turki pada Juli.
Kudeta gagal di Turki telah membuat Ankara sibuk menata kembali rumah tangganya yang mengakibatkan dicabutnya pelindung buat gerilyawan, yang kebanyakan didukung oleh Turki.
"Kekalahan gerilyawan di Aleppo akan mengakibatkan kekalahan lebih lanjut, yang dapat membuat lunak sikap enggan oposisi di pengasingan," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam