Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla membanggakan sikap toleransi rakyat Indonesia kepada para peserta Pertemuan Internasional Kontra-Terorisme (IMCT) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
"Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Penduduk Islam mencapai 88 persen. Tapi orang-orang di belahan dunia melihat advertorial (pariwisata) Indonesia yang selalu muncul adalah Borobudur dan Bali yang itu berarti (simbol) Buddha dan Hindu, bukan Islam. Kita menerimanya itu," ujarnya saat menjadi pembicara kunci dalam IMCT.
IMCT yang digelar di Bali dihadiri 140 peserta dari 23 negara dan tiga organisasi internasional, yakni ASEAN, PBB, dan Interpol. Menurut dia, menumbuhkan sikap saling toleransi itu bagian dari upaya mengatasi radikalisme yang mengarah pada tindakan-tindakan terorisme.
"Indonesia menjalankan toleransi, moderasi. Jadi, di Indonesia tidak ada alasan orang marah karena sudah dilandasi sikap saling toleransi," ujarnya dalam acara yang juga dihadiri oleh Jaksa Agung Australia George Brandis itu.
Indonesia masih menghadapi persoalan-persoalan radikalisme. "Karena itu, Indonesia punya program deradikalisasi," katanya menambahkan.
Ia menceritakan pengalaman pribadinya saat menyelesaikan konflik di Ambon (Maluku) dan Poso (Sulawesi Tengah).
"Saya pikir kenapa dia bisa saling membunuh, membakar masjid, lima ribu orang tewas. Saya bingung, ternyata mereka dapat (pelajaran) dari ulama karena dengan melakukan tindakan seperti itu bisa masuk surga. Dua minggu kemudian saya bilang kepada mereka, bahwa mereka bisa masuk neraka (karena perbuatannya)," ujarnya.
Menurut dia, pola pikir yang sudah telanjur mewabah itu tidak bisa diselesaikan melalui kekerasan atau tindakan lain dengan menggunakan senjata.
"You (kalian) tidak bisa memakai senjata. Pikiran harus diubah dengan cara berpikir yang baru," ujarnya mengingatkan.
Kegiatan bertemakan "Countering Cross-Border Movement of Terrorism" tersebut dirangkai dengan Pertemuan Puncak Kedua Pembiayaan Kontra-Terorisme yang digelar atas kerja sama PPATK-Austrac. Saat menghadiri pertemuan tersebut, Wapres didampingi Menkopolhukam Wiranto, Menkumham Yasonna Laolay, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Dalam kesempatan tersebut, Wapres mengatakan, Indonesia sangat mendukung acara tersebut. Indonesia memiliki banyak pengalaman dalam penanganan terorisme.
"Jakarta dan beberapa kota di Indonesia, sama dengan negara-negara lain, mengalami hal yang sama. Makanya kita bersatu di sini untuk mengatasi masalah yang tak hanya menimbulkan kerugian jiwa, ekonomi, tetapi juga 'image'," kata Kalla. (Antara)
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!