Suara.com - Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengaku mendapat teguran dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait penanganan kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan tiga PNS Pemerintah Kota Jakarta Pusat terhadap siswi SMK magang berinisial M (17).
"Kami dapat sedikit kritik teguran dari Pak Kapolri tentang penanganan kasus adik kita. Anak kita di kantor pemda. Itu masih kami lakukan pemeriksaan," kata Suntana dalam sambutan di acara Gerakan Sadar Hukum dan seminar Penanganan Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Kamis (11/8/2016).
Suntana menambahkan penyidik Polres Jakarta Pusat sudah melakukan pemeriksaan terhadap M, tiga PNS (A, H dan Y), saksi serta visum. Namun, sejauh ini penyidik belum dapat menentukan apakah kasus tersebut mengandung unsur pidana tindak kekerasan seksual atau tidak.
"Dimana memang dari pemeriksaan semua orang itu belum sesuai dengan keterangan yang diinginkan," kata dia.
Awal pekan lalu, kata Suntana, M, saksi, dan tiga PNS telah dikonfrontir di Polres Jakarta Pusat. agar bisa dikonfrontir dengan keterangan M. Saat dikonfrontir, M mengaku psikologisnya sangat tertekan.
"Dalam proses penyelidikan kita harus mengonfrontir untuk mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Dalam konteks itu terpaksa kami harus mempertemukan pihak pelapor dan terlapor. Jadi terkesan korban terkesan tidak nyaman dalam pertemuan itu," kata dia.
Melalui acara Gerakan Sadar Hukum dan seminar hari ini, Suntana berharap bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat sehingga angka kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak berkurang.
"Kegiatan seminar ini bisa berjalan bagus dan mendapatkan output yang diinginkan. Untuk ke depannya mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata dia.
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi
-
Kronologi Teror Bom di 2 Sekolah Elit Tangsel: Ancaman Datang Beruntun Lewat WA dan Email
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika