Jajaran Sub Direktorat Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya meringkus seorang warga negara Malaysia berinisal WCY lantaran telah melakukan pemalsuan kartu kredit.
Kasubdit Fismondev Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Teguh Wibowo mengatakan modus pemalsuan kartu kredit tersebut memakai data kartu kredit orang lain untuk digunakan membeli 13 tiket pesawat sebesar Rp 111 juta di Emerald Tour and Travel di kawasan Jakarta Pusat.
"Kartu kredit diduga palsu digunakan pelaku melakukan transaksi pembelian tiket ke luar negeri tersebut," kata Teguh dalam konferensi pers di Kantor Polda Metro Jaya, Kamis (11/8/2016).
Menurut Teguh, awalnya polisi mencurigai aliran dana transaksi di Merchant Emerald Tour and Travel hingga mencapai ratusan juta rupiah. Dari kecurigaan tersebut, pihaknya pun melakukan penelusuran dengan dibantu tim gabungan Divisi Card Center Bank BCA
"Kami Subdit Fismondev bekerjasama dengan personil dari asosiasi kartu kredit melakukan monitoring pada tanggal 7 Agustus dan sebelumnya berkaitan dengan pelaku pemalsuan dan penipuan kartu kredit," kata dia.
Kemudian, petugas pun lantas menyambangi kantor pemesana tiket pesawat yang telah dibeli WCY. Kebetulan, ketika petugas tiba di Merchant Emerald Tour and Travel, tersangka sedang ada di lokasi untuk mengubah jadwal tiket keberangkatannya ke luar negeri.
"13 tiket yang ia beli untuk penerbangan ke luar negeri seperti Singapore, Malaysia, Jepang dan lain-lain. Tiket tersebut diduga akan dijual lagi sama dia," kata Teguh.
Lantas, petugas pun melakukan pemeriksaan kartu kredit yang digunakan tersangka. Saat diperiksa, terbukti adanya perbedaan antara fisik kartu kredit dengan data transaksi yang tercatat di sistem Bank BCA.
"Kartu kredit yang digunakan oleh pelaku yaitu Fia Card Service N.A Platinum dan US Bank namun tercsntum nomor seri Chase Bank Amerika Serikat dimana data yang ada di dalam kartu kredit palsu itu adalah milik orang lain," ungkapnya.
Saat ini, polisi juga masih mengicar satu pelaku lain berinisial NY lantaran diduga terlibat dalam pemalsuan sembilam kartu kredit. Teguh melanjutkan pihaknya juga akan bekerjasama dengan interpol untuk mengungkap jaringan sindikat pemalsuan kartu kredit yang dilakukan WNA.
"Pembuatan kartu palsu dilakukan di Malaysia. Pelaku ke sini (Indonesia) sudah bawa kartu kredit palsu. Ini sindikat ya. nanti minta bantuan interpol untuk mnungkap jaringan ini," kata dia.
WCY saat ini telah mendekam di rumah tahanan Polda Metro Jaya. Dia dikenakan Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 264 KUHP dengan ancaman pidana maksimal enam tahun penjara.
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Jeritan 'Bapak, Bapak!' di Tengah Longsor Cilacap: Kisah Pilu Korban Kehilangan Segalanya
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI