Wakil Ketua Komisi VII Syaikhul Islam mengatakan Komisi VII menunggu penjelasan langsung dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar mengenai rumor dwi kewarganegaraan yang dimilikinya. Menurutnya, persoalan ini tidak seharusnya didiamkan begitu lama oleh Archandra.
"Sebetulnya soal dwi kewarganegaraan itu yang tahu persis kan orang bersangkutan sama otoritas negara yang jadi sasaran pengajuan permohonan kewarganegaraan. Komisi VII sendiri sampai kini belum mendapat klarifikasi langsung dari Menteri ESDM," kata Syaikhul saat dihubungi Suara.com, Minggu (14/8/2016).
Menurut politisi PKB tersebut, persoalan ini tidak seharusnya didiamkan oleh Archandra. Menurutnya, seharusnya Archandra segera memberikan penjelasan langsung kepada publik sehinga rumor ini tidak terus berkembang. "Bagi kami sendiri, kalau betul dia dwi kewargangegaraan, maka otomatis dia bukan warga negara Indonesia (WNI). Sebab UU Kewarganegaraan Indonesia belum mengakui sistem dwi kewarganegaraan. Jadi kalau dia punya dwi kewarganegaraan, tentu kami anggap pengangkatan dirinya menjadi Menteri ESDM batal demi hukum," ujar Syaikhul.
DPR sendiri saat ini masih mengalami masa reses. DPR akan kembali bersidang saat pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo tentang Nota RAPBN 2017 nanti pada Selasa (16/8/2016). "Mungkin nanti setelah itu, kami akan melakukan langkah untuk menyikapi hal ini," pungkas Syaikhul.
Sebagaimana diketahui, baru saja dilantik, Menteri ESDM Arcandra Tahar langsung dihajar isu soal dwi kewarganegaraan. Pesan berantai yang beredar menyebutkan kalau Arcandra memegang dua status kewarganegaraan, yakni Indonesia dan Amerika Serikat. Archandra selama 20 tahun terakhir memang tinggal di AS dan menjadi eksekutif di perusahaan minyak.
Pesan ini menyebar sejak Sabtu (13/8/2016) pagi. Dalam pesan tersebut, diibeberkan informasi Arcandra menjadi warga AS pada Maret 2012 melalui proses naturalisasi. Arcandra juga sudah mengambil sumpah setiap pada Amerika Serikat. Paspor ini beberapa kali juga sudah digunakan untuk melakukan perjalanan ke Indonesia.
Tak diketahui siapa yang menyebar pesan ini dan sejauh mana kebenarannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara