Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Koordinator Bidang Polhukam DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai sambut kedatangan Presiden Joko Widodo di penutupan rapimnas Golkar [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/8/2016). Novanto diundang Jokowi ke Istana untuk membahas sejumlah undang-undang.
"Hanya menyampaikan hal-hal masalah situasi sekarang menghadapi 17 Agustus dan juga tentu berkaitan dengan masalah undang-undang yang lain. Sinkronisasi UU yang menjadi perhatian bersama fraksi-fraksi," kata Novanto usai bertemu Jokowi di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Salah satu hal yang dibahas adalah undang-undang tentang partai politik terkait dengan pemilihan Presiden.
"Sekarang kita menghadapai UU Parpol, UU berkaitan dengan pilpres, ini perlu disinkronisasi dengan fraksi-fraksi lain. Jadi kita mencari yang terbaik," ujar dia.
Selain itu, mereka juga membahas mengenai program-program pemerintah yang akan dan sedang berjalan. Jokowi dalam hal ini meminta dukungan fraksi-fraksi di DPR untuk mendukung program-program pemerintah agar berjalan lancar.
"Tentu dalam Dirgahayu ini kami terus memacu program-program Presiden, dimana partai Golkar selalu pendukung pemerintah dan juga mendukung Presiden. Tentu kami akan mengamankan sebaik-baiknya supaya bisa berjalan lancar, yang penting apa yang dilakukan presiden demi kepentingan bangsa dan kesejahteraan rakyat," tutur dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?