Bambang D. H. [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mencopot Bambang Dwi Hartono dari jabatan pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta, kemarin. Selanjutnya, posisi yang ditinggalkan diganti oleh Adi Wijaya yang sebelumnya menjabat bendahara.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan tidak ada muatan politis dalam pergantian jabatan tersebut, apalagi terkait dengan sikap Bambang yang selama ini menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diusung PDI Perjuangan.
"Nggak (karena Ahok). Kalau soal beda pendapat itu biasa di PDI Perjuangan. Bukan hal yang luar biasa sekali, karena belum ada keputusan. Tapi memang situasi menjadi begitu panas," kata Andreas di DPR, Selasa (30/8/2016).
Andreas menambahkan pergeseran kursi jabatan dilakukan supaya Bambang fokus mengurus pilkada serentak pada 2017. Sebab, kata Andreas, Bambang merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan.
"Karena Pak Bambang itu kan ketua Bappilu, dan kita menghadapi pilkada baik di DKI atau serentak secara nasional. Kemarin diputuskan Pak Bambang kembali fokus kepada pilkada serentak secara nasional, karena banyak yang belum diputuskan. Dari 101 baru 40-an, kurang dari setengah," kata Andreas.
Lebih jauh, Andreas membantah isu yang menyebutkan Adi Wijaya sengaja ditunjuk untuk membantu menggolkan Ahok menjadi calon gubernur periode 2017-2022 dari PDI Perjuangan.
Menurut Andreas soal siapa yang akan diusung PDI Perjuangan di pilkada Jakarta merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno.
"Ya Pak Aming (panggilan Adi Wijaya) bukan sebagai posisi yang menentukan. Yang menentukan ibu ketum," kata dia.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan tidak ada muatan politis dalam pergantian jabatan tersebut, apalagi terkait dengan sikap Bambang yang selama ini menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diusung PDI Perjuangan.
"Nggak (karena Ahok). Kalau soal beda pendapat itu biasa di PDI Perjuangan. Bukan hal yang luar biasa sekali, karena belum ada keputusan. Tapi memang situasi menjadi begitu panas," kata Andreas di DPR, Selasa (30/8/2016).
Andreas menambahkan pergeseran kursi jabatan dilakukan supaya Bambang fokus mengurus pilkada serentak pada 2017. Sebab, kata Andreas, Bambang merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan.
"Karena Pak Bambang itu kan ketua Bappilu, dan kita menghadapi pilkada baik di DKI atau serentak secara nasional. Kemarin diputuskan Pak Bambang kembali fokus kepada pilkada serentak secara nasional, karena banyak yang belum diputuskan. Dari 101 baru 40-an, kurang dari setengah," kata Andreas.
Lebih jauh, Andreas membantah isu yang menyebutkan Adi Wijaya sengaja ditunjuk untuk membantu menggolkan Ahok menjadi calon gubernur periode 2017-2022 dari PDI Perjuangan.
Menurut Andreas soal siapa yang akan diusung PDI Perjuangan di pilkada Jakarta merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno.
"Ya Pak Aming (panggilan Adi Wijaya) bukan sebagai posisi yang menentukan. Yang menentukan ibu ketum," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Istilah 'Ibu Kota Politik' IKN Bikin Bingung, PDIP Minta Penjelasan Pemerintah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!
-
Ketua KPK Pastikan Akan Memanggil Ridwan Kamil Terkait Korupsi Iklan BJB, Tapi...