Polda Metro Jaya akan menelusuri kasus pengeroyokan terhadap penumpang bus Transjakarta, Andrew Budikusuma, yang dilakukan oleh sekitar empat orang.
"Baru ini buat laporan, kan, kami akan lakukan penyelidikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2016).
Setelah menerima laporan Andrew siang tadi, penyidik akan mendalaminya dengan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
"Kami selidiki dulu, kan cari saksi saksi dulu. Siapa yang melihat kejadian itu," kata Awi.
Usai melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Andrew menceritakan kronologis kasus penganiayaan yang dilakukan sekitar empat orang di bus Transjakarta di sekitar halte JCC pada Jumat (28/8/2016) sekitar jam 20.30 WIB.
Suara.com - Ketika itu, Andrew naik Transjakarta dari halte Kuningan menuju ke Semanggi.
Sesampai di sekitar halte JCC, tiba-tiba diteriaki sekitar empat orang dengan menyebut sekumpulan orang dengan menyebut: "Lu Ahok bukan? Lu Ahok bukan?" Sambil berteriak, kata Andrew, mereka memukul.
Atas penganiayaan tersebut, lelaki kelahiran Balikpapan pada 13 September 1992 itu luka lebam di bagian wajah.
"Luka sobek bagian atas dan bawah bibir, dan yang masih berbekas luka memar kecil di kepala," ujar Andrew.
Tak terima dengan kasus penganiayaan, Andrew berusaha mengumpulkan bukti-bukti sendiri sebelum melapor polisi. Dia meminta rekaman CCTV, namun, petugas Transjakarta meminta Andrew untuk membawa surat dari polisi terlebih dahulu.
"Saya juga hubungi pihak Transjakarta, mereka mengatakan di rekaman CCTV memang ada kejadian itu. Mereka (pihak Transjakarta) suruh bawa laporan dari polisi," ujar Andrew.
Saat membuat laporan tadi, petugas mengumpulkan semua keterangan yang diingat Andrew. Namun, ketika diminta untuk mengenali pelaku, Andrew hanya bisa mengingat salah satu pelaku.
"Saya ingat, satu pakai baju batik. Itu saja saya lihat," kata Andrew.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
KemenPPPA: Perilaku Gus Elham Bisa Masuk Kategori Pidana Kekerasan Terhadap Anak
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!