Suara.com - Presiden Joko Widodo bertemu maestro lukis Srihadi Soedarsono bersama istri, Farida Srihadi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/8/2016). Srihadi merupakan seniman yang menyempurnakan goresan abstrak Presiden Joko Widodo menjadi lukisan dalam pembukaan pameran seni rupa koleksi Istana Kepresidenan di Galeri Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tadi, dia memberi lukisan kepada Presiden Jokowi. Lukisan tersebut berukuran 2 x 1,7 meter yang merupakan pengembangan dari kolaborasi antara Srihadi dan Jokowi.
Srihadi dan istri kemudian menceritakan proses pembuatan lukisan tersebut. Farida mengatakan awal mula Srihadi mengembangkan ide lukisan dari goresan huruf S berwarna merah yang dibuat oleh Jokowi.
"Pak Srihadi mengembangkan ide, ini huruf S sudah jadi merah, ya sudah itu dibikin sebagai bendera untuk menunjukkan semangat juang. Lalu Pak Srihadi membuat konsep dari huruf S dan dikembangkan idenya," kata dia.
Kanvas tempat Jokowi menggoreskan huruf S berukuran 1 x 0,8 meter. Setelah menyempurnakan goresan, Srihadi berpikir untuk mengembangkan kreativitasnya ke dalam kanvas yang lebih besar.
"Nah, yang besarnya dua meter itulah yang dihadiahkan kepada Bapak Jokowi. Karena Bapak Jokowi memberikan ide terus dikembangkan Pak Srihadi," ujar Farida.
Pesan yang diangkat oleh Srihadi dalam lukisan yang lebih besar tersebut serupa dengan apa yang dibuatnya ketika menyempurnakan goresan tangan Jokowi sebelumnya. Saat menyempurnakan goresan kala itu, dia menggambarkan semangat juang kemerdekaan yang ditunjukkan oleh para pemuda pada masa perjuangan kemerdekaan.
"Itu adalah juang kemerdekaan saat kita menghadapi revolusi di mana pemuda-pemuda waktu itu memegang bendera merah putih dan bambu runcing. Dengan bambu runcing saja saat itu bangsa kita merdeka," tutur dia.
Saat itu, Srihadi ditunjuk oleh panitia pameran koleksi karya seni Istana Kepresidenan untuk menyempurnakan goresan tangan Presiden sebagai bentuk penghormatan kepada dirinya. Sebagai satu-satunya maestro lukis yang masih ada hingga kini, kesempatan tersebut diakui oleh Farida sebagai sebuah bentuk penghargaan kepada suaminya.
"Jadi, sebagai seniman sesepuh, beliau diberikan penghargaan untuk meneruskan goresan Pak Presiden," kata dia.
Bila pada lukisan pertama tersebut Srihadi menggambarkan semangat juang pada masa perjuangan kemerdekaan, pada lukisan kali ini menggambarkan semangat juang yang harus ditunjukkan oleh pemuda-pemuda Indonesia masa kini. Semangat juang yang harus tetap dipelihara sampai kapanpun.
"Yang dari Pak Srihadi itu tentang pemuda zaman sekarang. Pak Srihadi ingin agar pemuda masa sekarang seperti pemuda-pemuda jaman dahulu, tetap memiliki semangat bambu runcing. Artinya dengan kesederhanaan dan semangat juang kita tetap bisa menang," ujar dia.
Srihadi membutuhkan waktu selama sepuluh hari untuk menyelesaikan maha karya terbarunya tersebut. Lukisan tersebut diselesaikannya di studio pribadinya yang berlokasi di Bandung.
"Dikerjakan di studio saya di Bandung selama sepuluh hari. Selesai tanggal 11 Agustus dan dicantumkan (tanggal) di dalam lukisan itu," kata Srihadi.
Dalam pembicaraan tersebut, keduanya juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Presiden Jokowi. Mereka kagum terhadap keinginan Presiden yang ingin mengangkat budaya bangsa.
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sayembara Logo Projo Ramai Antusias dari Warganet, Hasilnya di Luar Dugaan
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Australia di Hotel Tempat Menginap, Ini yang Dibahas
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
-
Tindak Setegas-tegasnya! Geram Gubernur Pramono Soal 3 Karyawan Transjakarta Dilecehkan
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
Gaji Petugas MBG Telat, Kepala BGN Janji Bakal Tuntaskan Pekan Ini