Suara.com - Aktivis gay, Hartoyo menilai munculnya prostitusi anak di kalangan homoseksual tidak aneh. Ini terjadi karena pemerintah dan publik tidak memberikan ruang untuk kaum gay.
Menurut Hartoyo, homoseksual dewasa melakukan hubungan seks dengan anak-anak karena tidak berani berhubungan seks dengan orang dewasa. Menurut dia, itu berisiko.
“Kemungkinan karena ketertekanan dirinya karena tidak ingin orang tahu dia gay. Dia menggunakan kekuasaan dalam berhubungan seks dengan pihak yang lemah, yaitu anak-anak. Dia bayar anak, ini membahayakan,”kata Toyo saat berbincang dengan suara.com, Rabu (31/8/2016).
Menurut Toyo, pemerintah harus membuka diri menerima kaum homoseksual. Caranya dengan memberikan pedidikan seks kepada kaum homoseksual. Mereka harus diberikan pengajaran jika tidak boleh berhubunga seks dengan anak.
“Kalau ingin mengekspresikan harus cinta atau seksnya harus dengan dewasa yang sejenis, bukan anak-anak. Bahayanya adalah anak-anak,” kata dia.
Selama ini dia, sebagai aktivis gay, sulit mengakses kaum homoseksual. UU Indonesia tidak menerima kaum homoseksual.
Sebelumnya, Bareskrim Polri membongkar kasus prostitusi online gay di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Polisi menemukan daftar ada 99 anak yang menjadi korban.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan tarif yang ditawarkan mucikari AR kepada para konsumen sebesar Rp1,2 juta yang harus dibayar melalui transfer bank.
Setiap kali transaksi, anak-anak yang dijual ke konsumen gay sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu..
Kasus ini terungkap pada Selasa (30/8/2016). Tersangka AR diringkus di salah satu hotel di Jalan Raya Puncak KM 75, Cipayung. Polisi telah menangkap AR (41). AR yang berperan sebagai mucikari prostitusi homoseksual kini telah dijadikan tersangka.
Polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Sembilan anak telah diamankan dan dimintai keterangan. Polisi mencurigai AR memiliki sindikat bisnis prostitusi online yang dilakukan melalui Facebook.
Tag
Berita Terkait
-
Anak Korban Prostitusi Gay Ada yang Menikmati, Ada yang Malu-malu
-
Prostitusi Gay Puncak, Anak-anak Dibayar Rp100 Ribu - Rp150 Ribu
-
Anak Korban Prostitusi Gay Kelompok Puncak Umumnya Asal Jabar
-
Polisi Telusuri Prostitusi Online Gay Kelompok Puncak
-
Polisi Ungkap Prostitusi Homoseksual Remaja di Puncak
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Skandal Kuota Haji Seret Nama Khalid Basalamah, KPK Bongkar Modus Pakai Kuota Khusus Bermasalah
-
KPK Telusuri Dugaan Ridwan Kamil Pakai Uang Korupsi BJB untuk Pilkada Jakarta 2024
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Langka! Rocky Gerung Puji Mundurnya Keponakan Prabowo, Sebut Standar Etika Baru Politisi
-
Nasib di Ujung Tanduk! Lisa Mariana Diperiksa Bareskrim Pasca-Hasil Tes DNA Hari Ini
-
Gatot Kritik Penyebaran Video Penangkapan Anggota BAIS: Ada Pembentukan Opini Mendiskreditkan TNI
-
CEK FAKTA: Kemnaker Tebar BSU 2025
-
Hendri Satrio Beri Pesan Menkeu Baru: Kurangi Bicara Banyakin Aksi
-
Sadar Diri Sakiti Rakyat, Rocky Gerung Puji Nyali Keponakan Prabowo Mundur dari DPR: Sikap Otentik!
-
Said Didu Minta Stop Sanjung Sri Mulyani, Ungkap Borok Dirjen Pajak dan Bea Cukai