Suara.com - Ketua Forum RT dan RW dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, haji Syarifudin, mengaku tidak mewakili kepentingan partai politik dalam aksi unjuk rasa menolak kepemimpinan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di sekitar patung kuda kencana, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (4/9/2016).
"Kami tidak mewakili calon gubernur lain atau partai politik. Soal milih masing-masing punya pilihan yang penting bukan Ahok," kata Syarifudin kepada Suara.com.
Massa yang unjuk rasa mengaku mewakili dari berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh, ulama, organisasi masyarakat seperti Hizbut Tahrir, ketua masjid, ketua majelis ta'lim Ketua RW dan RT, mahasiswa, dan aktivis.
Massa yang aksi hari ini, kata Syarifudin, jika Ahok tidak jadi gubernur lagi, Jakarta akan lebih baik lagi.
"Balik lagi kita nggak tolak masalah pembangunan, yang kita tolak calon gubernurnye. Oh yakin pastinye Jakarta lebih baik asal bukan Ahok," katanya.
Mereka menginginkan Ahok tidak ikut maju lagi di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Apapun pilihannya, asal bukan Ahok," teriak demonstran.
Dalam aksi, mereka juga menyampaikan pandangan-pandangan Islam yang tidak sesuai kebijakan Ahok.
"Dagang kambing yang jadi ritual warga Tanah Abang, kan ritual tahunan kurban itu kok dilarang, motong kambing juga dilarang, gubernur macam ape die," kata Syarifudin.
Dia juga menyinggung kebijakan penertiban pemukiman kumuh di Jalan Rawajati Barat, Jakarta Selatan, yang menurutnya kurang sosialisasi.
"Sekarang orang digusurin, sementara, kan orang mau Idul Adha, nanti kek ngomong dulu. Ini juga maksudnya apa main gusur aja nggak ada ganti rugi, apa salahnye ganti rugi, kan itu duit bukan duit die, duit APBD, itu duit rakyat, kenapa lu pakai takut keluarin duit, itu baru namanya adil," katanya. [Erlangga Bregas Prakoso]
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka