Suara.com - Komplotan perampok sempat berkumpul di salah satu hotel kelas melati di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (2/9/2016) malam, sebelum menyandera keluarga mantan petinggi Exxonmobil, Asep Sulaiman, di rumah mewah Jalan Bukit Hijau IX, nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016) pagi.
Hal itu diceritakan dua tersangka bernisial AJS dan S setelah aksinya digagalkan polisi. Di hotel tersebut, mereka mematangkan rencana menyatroni rumah Asep. Malam itu, ada tiga orang lagi yang sekarang masih diburu polisi.
"Awalnya kan kita ke hotel, menurut pengakuan mereka, mereka sempat berkumpul terlebih dahulu selama satu jam sekitar tengah malam, sebelum mereka menuju lokasi rumah korban. Hotel tersebut memang hotel kelas melati di sekitar Ciputat," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy Kurniawan, Minggu (4/9/2016) malam.
Polisi telah mengantongi identitas tiga tersangka yang saat ini tengah bersembunyi. Ciri-ciri mereka sama seperti yang tercatat dalam buku tamu hotel.
"Itu kita ketahui dari pengelola hotel ternyata mereka berlima. Dari keterangan pelaku mereka juga berlima," kata Hendy.
Identitas mereka semakin jelas dari barang bukti yang ditemukan polisi dari sebuah kontrakan Tangerang.
"Terus kira bergeser ke rumah kontrakan, kita temukan beberapa identitas yang nantinya kita gunakan untuk pengembangan ketiga pelaku yang lain," katanya.
Menurut keterangan tersangka AJS, aksi kejahatan tersebut diotaki oleh AJS. AJS merupakan mantan pengawal pribadi Asep. Dia juga yang merekrut pelaku lainnya.
"Sementara dari analisa kami inisial AJS, aktor iintelektualnya. AJS yang merekrut, mengundang kelompok mereka ke Jakarta. Ada yang membantu ke rumah korban, kemudian yang tiga lagi berperan sebagai supir, yang dua lagi masih kita dalami perannya," kata dia.
Ditambahkan Hendy, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap tiga tersangka lainnya yang diyakini saat ini hendak kabur ke luar Jakarta.
"Tim kami masih terus bekerja di lapangan. Kami juga masih mengumpulkan segala informasi apapun untuk dianalisa. Kita akan melakukan rencana-rencana untuk bisa mengungkap perkara," kata dia.
Tag
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang