Suara.com - Saksi ahli yang dihadirkan pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso bernama Beng Beng Ong. Dia berasal dari Australia. Sebelum sidang dimulai, hakim meminta Beng Beng menjelaskan latar belakangnya.
Dia seorang ahli patologi forensik dari Universitas Queensland, Brisbane, Australia. Dia memberikan penjelasan lewat jasa penerjemah bernama Arif.
"Jenis pekerjaan utama saya melakukan pemeriksaan post mortem dan saya sudah melakukan pemeriksaan seperti itu di 2.500 kasus," kata Beng Beng Ong di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Dia mengatakan mulai belajar patologi di tahun 1992 di Universitas Malaya, Malaysia. Selanjutnya, dia meneruskan pelatihan di Singapura dan Inggris.
"Sebelum saya memenuhi kualifikasi saya pergi ke Singapura dan Inggris untuk menyelesaikan pelatihan saya," kata dia.
"Saya juga pegang atau gelar master atau magister patologi dari Universitas Malaya. Saya juga adalah anggota seumur hidup akademi kedokteran Malaysia," kata Beng Beng Ong.
Dia juga pernah menjadi ahli patologi di Royale College, London, Inggris.
"Saya juga duduk dalam komite dari royal collage, berdasarkan pengangkatan spesialis terlatih. Saya juga adalah pengkaji ulang jurnal forensik," kata Beng Beng Ong
Setelah mendengar penjelasan Beng Beng Ong, ketua tim kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, menanyakan kegiatan Beng Beng Ong di Kosovo, kemudian keterlibatan dalam memeriksa jenazah saat peristiwa bom Bali.
"Sekurang-sekurangnya dua kali, Kosovo dan di Bali, Indonesia," kata Beng Beng Ong.
Dia juga pernah menjadi ahli forensik di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Dia juga mengaku mendapatkan sertifikat dari kepolisian Indonesia saat terlibat menangani kasus bom Bali.
"Saya juga bahkan diberi sertifikat oleh polisi Indonesia untuk bantuan yang diberikan dalam pemeriksaan bom Bali," kata dia.
Selanjutnya, majelis Hakim meminta Beng Beng Ong untuk membeberkan beberapa sertifikat yang dimiliki.
"Ini fotokopinya pak. Bukan asli," kata dia.
Hari ini merupakan sidang yang kedelapanbelas. Kini giliran pengacara Jessica menghadirkan saksi ahli untuk meringankan dalam kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah