Suara.com - Kepala urusan Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein menuding calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyebarkan "prasangka rasial dan agama yang buruk". Dia juga mengingatkan akan bahaya munculnya tokoh-tokoh populis yang berisiko memicu kekerasan.
Dalam sebuah konferensi keamanan dan keadilan, Senin (5/9/2016), Zeid juga menuding pemimpin garis keras dari Belanda, Geert Wilders dan sejumlah tokoh "populis sebagai demagog penipu, dan pemimpi politik.
Dia secara khusus menyebut Trump, Nigel Farage dari Inggris, dan Marine Le Pen (Prancis) dan menuding mereka sengaja menggunakan taktik menyebar "ketakutan" yang juga digunakan oleh kelompok bersenjata ISIS di Timur Tengah untuk meraih simpati.
"Jangan salah, saya tentu saja tidak menyamakan tindakan para demagog nasionalis itu dengan aksi yang dilakukan oleh ISIS. Namun dalam hal metode komunikasi, propaganda ISIS menggunakan taktik yang sama dengan para tokoh populis itu, yaitu dengan menyampaikan informasi sepotong-potong dan penyederhanaan berlebihan," kata Zein.
"Sejarah mungkin saja telah mengajarkan kepada Tuan Wilders dan sesama tokoh populis untuk bagaimana secara efektif menggunakan ketakutan pada hal asing (xonofobia) dan kebodohan sebagai senjata politik," tambahnya.
Ia menambahkan, dunia akan dipenuhi dengan kebencian, dan pada titik ini, semuanya bisa berubah dengan cepat menjadi gelombang kekerasan dengan skala besar.
Zein menyebut janji Wilders menjelang pemilihan umum di Belanda untuk melarang imigran Muslim dan melarang peredaran al Quran sebagai hal yang "tidak masuk akal." Dalam sejumlah jajak pendapat, Wilder kini mengungguli politisi Belanda lainnya menjelang pemilihan umum parlemen pada Maret 2017. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Kenakalan Remaja: Membedah Akar Psikologis Kekerasan Anak
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Buntut Dokumenter Kontroversial, Trump Tuntut BBC Ganti Rugi Miliaran Dolar
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh