Suara.com - Jumlah korban meninggal dalam kebakaran di sebuah pabrik pengemasan rokok dan makanan di Bangladesh naik menjadi 29 orang pada Minggu, (11/9/2016). Sementara itu, para petugas pemadam kebakaran mulai menggali reruntuhan.
Jumlah korban meninggal diperkirakan masih akan bertambah karena lebih dari 10 orang masih hilang.
Usaha-usaha pencarian korban terganggu kepulan asap tebal, nyala api di beberapa bagian pabrik dan beberapa bagian bangunan yang runtuh setelah si jago merah berkobar dan membakar pabrik yang membuat pengemasan bahan untuk perusahaan-perusahaan lokal dan internasional pada Sabtu pagi.
"Masih ada kobaran api di beberapa bagian karena di pabrik itu banyak bahan kimia," kata Masudur Rahman, anggota senior dari regu pemadam kebakaran kepada kantor berita Reuters.
Kebakaran pada Sabtu itu merupakan peristiwa terburuk terkait dengan industri di Bangladesh sejak runtuhnya gedung Rana Plaza pada 2013 yang merenggut 1.135 jiwa. Para korban adalah pekerja pabrik pakaian jadi, dan menaikkan pertanyaan lebih lanjut mengenai rekor keamanan di tempat kerja negara itu.
"Kami belum tahu kapan pencarian akan dihentikan karena ini tugas besar," ujar Ajit Kumar Bhoumik, seorang petugas senior dari regu pemadam kebakaran. "Kami memerlukan lebih banyak ekskavator dan truk untuk membersihkan puing-puing. Kami juga memerlukan lebih banyak tenaga dan sumber-sumber lain." Penyebab kebakaran di kawasan industri Tongi itu sekitar 20 km sebelah utara Dhaka, ibu kota Bangladesh, belum segera diketahui, tetapi para pejabat mengatakan keobocoran pipa gas dan ledakan boiler barangkali sebagai pemicunya. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Mantan Pemain Sunderland Debut bersama Bangladesh, Lawan Negara Eks Persija Jakarta
-
Terobosan Kesehatan! Bangladesh Resmikan Pusat Rehabilitasi Robotik Pertama, Didukung China
-
Detik-Detik Mencekam: Jet Tempur Bangladesh Hancurkan Sekolah, Puluhan Nyawa Melayang!
-
Tradisi Mudik di Bangladesh: Jutaan Orang Bersiap Rayakan Idul Fitri
-
Ribuan Demonstran Bakar Rumah Tokoh Pendiri Bangladesh, Sheikh Hasina Serukan Perlawanan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka