Suara.com - Seorang aktivis gay di Cina mengajukan gugatan terhadap Departemen Pendidikan terhadap buku pelajaran sekolah yang menggambarkan homoseksualitas sebagai gangguan mental. Ini merupakan langkah terbaru gerakan homoseksual Cina.
Menjadi gay di Cina adalah ilegal. Banyak gay yang ditekan keluarganya untuk tetap mempunyai keturunan. Mereka dipaksa menikah dan mempunyai anak. Bahkan itu terjadi pada lesbian.
Homoseksualitas terdaftar sebagai gangguan mental sampai tahun 2001. Setelah itu tidak.
Namun, universitas di Cina terus menggunakan buku teks yang berisi istilah-istilah seperti "gangguan" dan "hambatan" untuk menyebut homoseksualitas.
Qiu Bai, mahasiswa studi media di Sun Yat-Sen University di Guangzhou mengatakan dia menggugat berdasarkan bukti jika homoseksual bukan gangguan mental.
"Sejak tahun 2001 ketika homoseksualitas diklasifikasikan sebagai penyakit di Cina daratan, 40 persen dari psikologi dan bahan ajar kesehatan mental diterbitkan di daratan mengatakan homoseksualitas adalah penyakit," kata Qiu.
Sidang gugatan itu dimulai, Senin (12/9/2016) ini. Namun pihak Departemen Pendidikan tidak mengirim pengacara untuk sidang pertama. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?